Gunung Kidul (Antaranewsjogja) - Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diharapkan menangkap potensi kejenuhan wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta, yang saat ini mulai kehilangan ruhnya.
Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Ma`ruf di Gunung Kidul, Jumat, mengatakan saat ini, Gunung Kidul masih memiliki kekhasan wisata.
"Orang pergi ke Yogyakarta itu mencari yang khas logo, dusun tradisional. Namun ketika artefak Yogyakarta tidak berbeda dengan kota yang lain, saat ini sudah banyak mall dan hotel, lalu jalan macetnya. Orang kehilangan ruh Jogja itu," kata Ahmad Ma`ruf seusai menjadi pembicara dalam draf rancangan awal rencana kerja penmerintah daerah (RKPD) 2019.
Dia mengatakan, dengan kondisi demikian, Gunung Kidul seharusnya menangkap peluang itu. Sebab, wilayah dan kondisi masyarakat di sini masih terjaga dari sisi budayanya.
"Orang datang ke Malioboro yang dicari rasa humanisme, itu sekarang hilang. Siapa yang bisa menangkap Gunung Kidul karena Gunung Kidul lengkap, ada pantai, gua, desa," katanya.
Ahmad mengatakan Gunung Kidul masih memiliki modal sosial di mana masyarakatnya masih tinggi, hal itu terlihat masih banyak masyarakat berinteraksi sosial.
"Rasa solidaritas masih ada, kita kemana pun masih disapa, di kota sudah hilang itu. Kita lewat saja "kulo nuwun" (permisi) sudah tidak ada. Tapi saya menemukannya di Gunung Kidul, dan Bantul," katanya.
Ia berharap Pemkab Gunung Kidul membuka regulasi untuk mengatur, mulai dari pemilik hotel harus dibagi dengan warga lokal. Selain itu penataan kawasan pantai.
Selain itu, pemerintah jangan sampai hanya mementingkan investor, dari riset yang pernah dilakukan ada investor yang sampai menutup akses jalan ke pantai, dan hal ini tidak boleh dilakukan.
"Pemkab jangan kalah dengan investor. Modal sosialnya penting, budaya masyarakatnya jangan digeser," katanya.?
Sekda Gunung Kidul Drajad Ruswandono mengatakan pemkab akan membangun revatiliasi kawasan wisata Pantai Baron dan Krakal hingga pembangunan rest area wisata. Pembangunan pariwisata mengacu pada visi dan misi bupati dan wakil bupati sebagai daerah tujuan wisata yang terkemuka dan berbudaya menuju masyarakat yang berdaya saing, maju, mandiri, dan sejahtera tahun 2021.
"Untuk menarik kunjungan wisatawan, kita mempersiapkan event yang berkelas internasional," ucapnya.
(KR-STR)
Berita Lainnya
Ajang " JDM Funday 2024" gaet wisatawan
Kamis, 25 April 2024 6:08 Wib
Wisatawan Museum Batik Pekalongan, Jateng, dilatih cara membatik
Rabu, 24 April 2024 19:51 Wib
Java Jazz Festival dongkrak target wisatawan 2024
Rabu, 24 April 2024 5:29 Wib
37.841 wisatawan banjiri Kepulauan Seribu
Selasa, 23 April 2024 0:27 Wib
Wisatawan diminta kedepankan dekarbonisasi dalam berwisata di RI
Senin, 22 April 2024 20:36 Wib
Wisman di Buleleng, Bali, gemar belajar menari Bali
Senin, 22 April 2024 14:39 Wib
Menurun, aktivitas erupsi Gunung Ruang, Sulut
Senin, 22 April 2024 8:29 Wib
Ribuan wisatawan banjiri Festival Durian 2024 di Trenggalek, Jatim
Senin, 22 April 2024 6:35 Wib