Penilaian servis bulu tangkis hanya diketahui hakim dan Tuhan

id bulu tangkis

Penilaian servis bulu tangkis hanya diketahui hakim dan Tuhan

Ilustrasi (istw)

Jakarta (Antaranews Jogja) - Pelatih ganda putra pemusatan latihan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Herry Iman Pierngadi menyebut penilaian dalam ketentuan baru servis, hanya diketahui hakim servis dan Tuhan saja.

        "Sekarang untuk servis ini kan penilaian sesaat saja, yang tahu hanya service judge dan Tuhan, dan keputusan ini mutlak, tidak bisa diprotes," kata Herry dalam keterangan Pengurus Pusat PBSI yang diterima di Jakarta, Senin.

        Menurut Herry, ketentuan servis yang mengharuskan pemain melakukan servis dengan ketinggian maksimal 1,15 meter dari permukaan lapangan tersebut merugikan semua pemain, terutama yang berpostur tubuh tinggi.

        Dia mencontohkan yang terjadi pada pemainnya dalam turnamen Jerman Terbuka 2018 lalu yang jadi ajang uji coba aturan tersebut. Dalam turnamen itu, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang mengalami kekalahan di partai final oleh Takuto Inoue/Yuki Kaneko (Jepang), dengan skor 16-21, 18-21 yang menurut dia, sedikit banyak dipengaruhi oleh penilaian hakim servis mengenai ketentuan tersebut.

        "Jadi kita untuk saat ini bergantung pada seseorang, bisa saja dibilang kemenangan ditentukan oleh service judge. Seperti Fajar Alfian main dari putaran pertama sampai semifinal di Jerman itu servisnya aman, tetapi kenapa di final bisa disalahkan sampai lima kali? Saya lihat posisinya servisnya sama, tingginya sama, semua sama, tapi service judge beda orang," kata dia.

        Menurutnya, hal ini juga karena belum adanya teknologi yang mendukung aturan baru ini, sehingga peluang untuk terjadinya kesalahan karena faktor manusia (human error) menjadi besar.

        "Jadi yang menentukan itu service judge. Kalau perlu ada hawk eye juga, jadi kalau dinyatakan salah, kita bisa challenge dengan bukti yang jelas, ada rekaman, otentik dan bisa dipertanggungjawabkan, ini akan lebih fair," kata Herry.

        Namun, Herry menegaskan mereka harus mencari solusinya, jangan sampai terlalu lama menyalahkan aturan baru ini.

        "Karena bagaimanapun juga, aturan ini harus dijalani dan semua yang berkepentingan harus beradaptasi," tuturnya.

        Aturan baru mengenai batasan tinggi servis ini, ditetapkan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF), mulai berlaku mulai dari turnamen bulu tangkis All England 2018 yang akan berlaku hingga tahun 2021 mendatang.
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024