Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta akan menambah keberadaan hidran berbasis kampung pada tahun 2018 dengan membangun fasilitas penanggulangan kebakaran tersebut di enam kampung yang tersebar di sejumlah kecamatan.
"Hidran yang akan dibangun di enam kampung pada tahun ini masih bersifat rintisan sehingga membutuhkan beberapa tahap pembangunan untuk bisa menyempurnakannya," kata Kepala Bidang Pencegahan Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta Rajwan Taufiq di Yogyakarta, Jumat.
Rintisan hidran berbasis kampung yang akan dibangun tahun 2018 ini masing-masing berada di Kampung Jlagran Kecamatan Gedongtengen, Kampung Karangwaru Kecamatan Tegarejo, Kampung Ledok Tukangan Kecamatan Danurejan, Kampung Gemblakan Bawah Kecamatan Danurejan, Kampung Basen Kecamatan Kotagede, dan Kampung Cokrodirjan Kecamatan Danurejan.
Menurut dia, Dinas Kebakaran Kota Yogyakarta sebelumnya menerima banyak usulan dari wilayah terkait kebutuhan hidran berbasis kampung sebagai hasil dari Musrenbang Kelurahan.
Namun, lanjut dia, tidak semua usulan tersebut dapat direalisasikan karena perlu dipilih kampung yang benar-benar membutuhkan fasilitas penanggulangan kebakaran.
Ia mengatakan keenam kampung tersebut memenuhi kriteria untuk dibangun hidran berbasis kampung karena sudah memiliki organisasi berupa kampung tangguh bencana (KTB) sehingga kampung tersebut memiliki warga yang siap dilatih untuk menanggulangi bencana kebakaran.
Selain itu, lanjut Rajwan, lokasi kampung cukup padat dan tidak memiliki akses jalan yang bisa dilalui mobil pemadam kebakaran berukuran besar.
Total dana yang dianggarkan untuk membangun rintisan hidran berbasis kampung di enam lokasi tersebut mencapai sekitar Rp716 juta dan saat ini sedang dalam proses lelang di Unit Layanan Pengadaan Kota Yogyakarta.
Ia berharap proses pembangunan hidran berbasis kampung tersebut sudah dapat dilakukan usai Lebaran dan selesai pada Oktober, sehingga pada November sudah bisa dilanjutkan dengan tahap pelatihan ke warga.
Rajwan mengatakan konstruksi hidran berbasis kampung yang akan dibangun di enam kampung pada tahun ini tidak jauh berbeda dibanding konstruksi hidran yang sebelumnya sudah dibangun di Kampung Pathuk, Kampung Kauman dan Prawirodirjan.
"Untuk sementara, sumber air untuk hidran berbasis kampung di enam kampung tersebut berasal dari mobil tangki pemadam kebakaran. Kami pun akan mencoba mencari sumber air. Jika ada, maka bisa dibangunkan sumur pompa," katanya.
Berdasarkan proses pembangunan di Kampung Pathuk dan Kauman, penyelesaian pembangunan hidran berbasis kampung hingga sempurna membutuhkan waktu tiga tahun. "Untuk di enam kampung pun diperkirakan membutuhkan waktu yang sama," katanya.
Sedangkan proses pembangunan hidran di Kampung Prawirodirjan baru mencapai sekitar 80 persen. "Tahun ini, kami lebih fokus pada pemerataan keberadaan hidran berbasis kampung terlebih dulu. Untuk di Prawirodirjan pasti akan diselesaikan, mungkin tahun depan," katanya.
Berita Lainnya
Petenis Gauff tingkatkan pukulan di Italian Open 2024
Rabu, 8 Mei 2024 19:33 Wib
Sikap oposisi itu pribadi, kalau partai diputuskan di rakernas, ini kata Ganjar
Rabu, 8 Mei 2024 19:23 Wib
Pelaku usaha di Indonesia segera ajukan sertifikasi untuk wisata halal
Rabu, 8 Mei 2024 19:18 Wib
Brigade Al-Qassam dan Israel bentrok di Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 19:10 Wib
Sebanyak 35 orang Palestina meninggal gegara serangan Israel di Rafah
Rabu, 8 Mei 2024 19:07 Wib
Perayaan Waisak 2024 di Borobudur, Magelang, Jateng, kedepankan kesakralan
Rabu, 8 Mei 2024 16:56 Wib
Malaysia kutuk serangan Israel di tengah upaya gencatan senjata
Rabu, 8 Mei 2024 15:22 Wib
Afgan tampil dalam konser David Foster di Jakarta
Rabu, 8 Mei 2024 14:48 Wib