Jakarta (Antaranews Jogja) - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang terus bergerilya politik secara intensif untuk menjadi calon wakil presiden harus harus dapat membuktikan dukungan dari masyarakat Nahdlatul Ulama (NU).
Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya, Haryadi, megatakan hal itu melalui telepon selulernya, pada Minggu malam.
Menurut Haryadi, Muhaimin Iskandar sebagai ketua umum partai politik yang basis massanya adalah dukungan tradisional dari keluarga NU atau kaum nahdliyin, harus berjuang keras untuk menjadi representasi politik sebagai NU pada kontestasi pemilu presiden 2019.
Muhaimin, kata dia, harus menjaga marwah politik PKB sehingga wajar jika Muhaimin terkesan "ngotot" mengejar target untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres).
"Muhaimin juga mengklaim siap menjadi cawapres Jokowi, dengan membentuk Posko Join (Jokowi-Muhaimin)," katanya.
Dosen Ilmu Politik pada FISIP Universitas Airlangga Surabaya ini menilai, Muhaimin harus bekerja keras karena realitasnya suara kaum nahdliyin tidak solid, tapi terpolariasi pada sejumlah partai politik.
Menurut dia, bahwa masih ada keraguan sejumlah pihak yang menyangsikan dukungan NU terhadap Muhaimin akan solid, karena memang terjadi polarisasi di dalam tubuh keluarga besar NU itu sendiri.
"Jika dukungan dari keluarga besar NU kepada Cak Imin solid, saya yakin Pak Jokowi akan mempertimbangkan untuk menjadikannya sebagai cawapres pendampingnya," katanya.
Haryadi menilai, salah satu ujian bagi solidnya dukungan PKB dan NU terhadap gerakan politik Muhaimin untuk menjadi cawapres adalah, jika dirinya berhasil mengantarkan pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno, yang diusung koalisi PDI Perjuangan dan PKB dapat memenangkan pilkada Jawa Timur pada pilkada serentak 2018.
Jika Muhaimin berhasil menggerakkan dan meraup dukungan maksimal dari keluarga besar NU dan PKB Jawa Timur untuk kemenangan pasangan Saifullah dan Puti, maka dapat disebut Muhaimin memang didukung keluarga besar nahdliyin Jawa Timur.
"Sebaliknya, jika Cak Imin gagal memenangkan pasangan Saifulah dan Puti di Jawa Timur, akan membuat dirinya semakin sulit untuk mengklaim sebagai representasi politik NU," kata Haryadi.
Berita Lainnya
Prabowo: Kontestasi Pilpres 2024 selesai, jalin kerja sama bangun RI
Kamis, 25 April 2024 7:02 Wib
Prabowo datangi Kantor PKB
Rabu, 24 April 2024 15:21 Wib
AMIN di KPU RI hadiri penetapan capres-cawapres terpilih
Rabu, 24 April 2024 10:25 Wib
Semua paslon diundang hadiri penetapan pemenang Pilpres 2024 di KPU RI
Selasa, 23 April 2024 15:05 Wib
Anies-Muhaimin beri ucapan selamat Prabowo-Gibran
Selasa, 23 April 2024 0:41 Wib
MK menolak semua permohonan Anies-Muhaimin
Senin, 22 April 2024 14:20 Wib
Anies-Muhaimin: Hakim MK berani putuskan terbaik
Senin, 22 April 2024 9:09 Wib
Hakim MK didoakan Anies-Nuhaimin sebelum membacakan putusan sengketa Pilpres 2024
Senin, 22 April 2024 9:04 Wib