Pembangunan jalan Bedah Menoreh telan Rp320 miliar

id Bedah Menoreh,Kulon Progo,KSPN Borobudur

Pembangunan jalan Bedah Menoreh telan Rp320 miliar

Kawasan perbukitan Menoreh (FOTO ISTIMEWA)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan membangun jalan Bedah Menoreh yang menghubungkan Bandara Internasional Yogyakarta menuju Kawasan Strategis Pembangunan Nasional Borobudur dengan anggaran Rp320 miliar.
     
"Kebutuhan anggaran Bedah Menoreh sekitar Rp320 miliar. Penganggaran dilakukan secara bertahap mulai 2018 hingga 2022 menggunakan dana keistimewaan (danais)," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Agus Langgeng Basuki di Kulon Progo, Kamis.
     
Menurut dia, pembangunan jalan Bedah Menoreh sangat mendesak dilaksanakan karena menjadi modal dasar bagi pemkab dalam menggerakan ekonomi masyarakat, melalui potensi wisata dan potensi produk lokal.
     
Bedah Menoreh akan mendukung pengembangan pariwisata guna menangkat potensi lokal, yang diharapkan mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di wilayah utara dengan adanya pembangunan bandara dan ditetapkannya Bukit Menoreh sebagai kawasan penyangga Kawasan Strategis Pembangunan Nasional (KSPN) Borobudur.
     
"Kami saat ini juga mengupayakan pembiayaan Bedah Menoreh dari Pemda DIY dan KemenPUPR supaya cepat selesai," katanya.
     
Bupati Kulon Progo Hasto Wardoyo mengatakan kawasan Bukit Menoreh yang meliputi Kecamatan Kokap, Girimulyo, Samigaluh dan Kalibawang merupakan wilayah kantong kemiskinan di wilayah ini, sehingga perlu dibangunkan infrastruktur supaya menggerakan ekonomi masyarakat.
     
"Jalan Bedah Menoreh yang menjadi program utama Pemkab Kulon Progo dibangun di kantong-kantong kemiskinan. Untuk itu, kami berharap Pemda DIY mengalokasikan danais untuk pembangunan jalan," harapnya.
     
Menurut dia, jalan utama yang menghubungkan Bandara Internasional dengan KSPN Borobudur dirancang dari Bandara-Purworejo-Borobudur, tidak melewati jalan yang sudah ada atau pembuatan jalan baru.
     
Meski demikian, Hasto bertekad membangun jalan melalui program Bedah Menoreh, karena saat ini, sudah ada 12 destinasi wisata siap menyambut adanya Bandara Internasional Yogyakarta. Adapun destinasi wisata yang dimaksud, yakni Waduk Sermo, Kalibiru, Pule Payung, Sungai Mudal, Gua Kiskendo, hingga Kebun Teh Nglinggo Tritis.
     
Menurut dia, kalau tidak membangun infrastruktur jalan di kawasan Bukit Menoreh, masyarakat hanya akan menjadi penonton dengan adanya Bandara Internasional Yogyakarta.
     
"Kami sudah mulai membangun jalan Bedah Menoreh sesuai kemampuan keuangan daerah, dan berusaha mengakses dana dari pemerintah pusat dan dana keistimewaan," katanya.
   
Politisi PDI Perjuangan ini mengatakan di kawasan Bukit Menoreh banyak ditemukan mutiara-mutiara di kantung kemiskinan yang harus dibangun guna mendukung KSPN Borobudur.
     
"Hal ini menjadi perkerjaan rumah bagi kami, bagaimana membangkitkan wisata dan segala potensi di kantung-kantung kemiskinan di kawasan Bukit Menoreh," katanya.
   
Anggota Komisi III DPRD Kulon Progo Nur Eni Rahayu mengaku mendukung pembangunan jalan Bedah Menoreh yang menghubungkan Bandara Internasional Yogyakarta dengan KSPN Borobudur. 
     
"Jalan Bedah Menoreh ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat Kulon Progo di wilayah utara," katanya.