Belabeliku.com untuk pasarkan produk UMKM Kulon Progo

id usaha kecil

Belabeliku.com untuk pasarkan produk UMKM Kulon Progo

Pengrajin UMKM. (Foto ANTARA/Isroviana/ags/17)

Kulon Progo (Antaranews Jogja) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membuat media digital belabeliku.com untuk memasarkan produk lokal buatan pelaku industri kecil menengah wilayah itu.
       
Kepala Dinas Perdagangan Kulon Progo Krissutanto di Kulon Progo, Sabtu, mengatakam di era yang serba digital ini, pelaku usaha harus memanfaatkan media sosial untuk menjual hasil produk mereka.
     
"Laman belabeliku.com untuk memadai produk buatan pelaku industri kecil menengah (IKM) dalam mempromosikan dan menjual produknya. Saat ini, pelaku IKM harus mampu menyesuikan perkembangan informasi dan teknologi," kata Krissitanto.
   
Ia mengatakan belabeliku.com diharapkan menjadi satu langkah baru dalam mewujudkan pemberdayaan masyarakat, bertujuan mengurangi angka kemiskinan. Saat ini, belabeliku.com digunakan untuk mempromosikan produk unggulan Kulon Progo, seperti batik, gula semut, dan kerajinan serat alam.
     
"Produk yang ditawarkan di laman belabeliku.com masih terbatas. Kami masih memperbaiki manajemen pelaku IKM dalam memproduksi barang," katanya.
     
Krissutanto berharap belabeliku.com ini, dapat menangkap lima ikon komoditas yang berada dalam target sasaran Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Lima produk ikon tersebut antara lain makanan dan minuman (mamin), sandang, otomotif, elektronik, produk kimia. Kendati demikian, produk mamin dan sandang ditetapkan sebagai prioritas.
     
"Secara bertahap Disdag menyiapkan pelaku IKM hingga memasarkan produk. Kami akui, produk IKM masih belum sesuai produk ikon," katanya.
    
Kepala Seksi Promosi dan Distribusi Dinas Perdagangan Kulon Progo Nanik Triani mengatakan pelaku IKM yang menawarkan produk di belabeliku.com harus memenuhi sejumlah persyaratan tertentu yang tergolong mudah dan tidak merepotkan. Hanya saja, Disdag akan menyeleksi produk yang akan masuk. Paling tidak, produk yang ditawarkan memiliki ketersediaan stok barang yang terjaga, memiliki nilai jual dan pengemasan yang baik.
     
Untuk produk kerajinan yang belum mampu menyiapkan sediaan stok mencukupi, Disdag akan tetap memfasilitasi penjualan secara daring lewat marketplace lain atau media sosial yang ada.
     
"Perputaran barang di marketplace seperti itu tergolong cepat. Jangan sampai, ketika permintaan tinggi, perajin tidak mampu memenuhi permintaan konsumen," katanya.