Flash Mob warnai acara "Wayang Jogja Night Carnival 2018"

id wayang

Flash Mob warnai acara "Wayang Jogja Night Carnival 2018"

Wayang Jogja Night Carnival Tokoh Gatotkaca dari kecamatan Gondokusuman dalam Wayang Jogja Night Carnival sepanjang Jalan Sudirman hingga Margo Utomo kota Yogyakarta, Jum'at (7/10). Wayang Jogja Night Carnival merupakan puncak peringatan HUT kota Yogyakarta ke-260, sebanyak 14 kecamatan Yogyakarta ikut serta dalam memeriahkan acara ini. Warga dan wisatawan penuh sesak jejali tugu pal Putih Jogja untuk menyaksikan acara di depan panggung utama. (Foto ANTARA/Yody Putra Pratama/ags/16)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Wayang Jogja Night Carnival yang menjadi puncak peringatan hari ulang tahun ke-262 Kota Yogyakarta pada tahun ini akan berlangsung lebih meriah dengan ”flash mob” yang akan dilakukan oleh seluruh peserta karnaval.
   
“Akan ada ‘flash mob’ dari seluruh peserta karnaval yang bisa diikuti oleh seluruh penonton. Gerakan untuk ‘flash mob’ bahkan sudah kami sebar melalui media sosial,” kata Direktur Pertunjukan Wayang Jogja Night Carnival (WJNC) 2018 Yetty Martanti di Yogyakarta, Jumat.
   
Wayang Jogja Night Carnival akan digelar pada Minggu (7/10) pukul 18.00 WIB di sepanjang jalan Jenderal Sudirman, Tugu dan Jalan Margo Utomo. 
   
Rangkaian gerakan “Flash mob” yang akan diikuti oleh sekitar 1.400 peserta karnaval tersebut tidak berbeda jauh dengan tema karnaval yaitu wayang sehingga gerakan “flash mob” pun diberi nama goyang wayang japemete.
   
“Harapannya, penonton pun bisa mengikuti gerakan ‘flash mob’ meskipun mungkin tidak akan leluasa karena dilakukan dari balik pembatas dan bisa saja kondisinya cukup padat sehingga berdesak-desakan,” katanya.
   
Sementara itu, Yetty pun berharap agar Wayang Jogja Night Carnival yang digelar untuk tahun ketiga pada tahun ini  dapat berlangsung lebih semarak dan cita-cita untuk memasukkan kegiatan tersebut dalam kalender wisata nasional bisa segera diwujudkan.
   
Selain menambahkan “flash mob” sebagai bagian dari atraksi karnaval, perbaikan lain yang dilakukan adalah dengan menambahkan musik pengiring selama karnaval sehingga tidak monoton dari awal hingga acara berakhir. 
   
Pada tahun ini, akan ada tiga komposisi musik yang berbeda yang dimainkan sepanjang karnaval sehingga diharapkan kemeriahan suasana karnaval akan semakin terbangun dan masyarakat dapat menikmati pertunjukan yang digelar.
   
Seperti dua penyelenggaraan sebelumnya, Wayang Jogja Night Carnival akan dikemas dalam konsep pertunjukan “street art” yang diikuti oleh perwakilan dari setiap kecamatan dengan tema wayang yang berbeda-beda. Di Yogyakarta ada 14 kecamatan.
   
“Masyarakat di wilayah sudah mulai memahami konsep ‘street art’ yang ingin dibangun melalui karnaval ini. Mereka sudah mulai mengerti tetapi memang masih membutuhkan beragam perbaikan,” katanya.
   
Yetty memastikan, tema wayang yang ditampilkan pada tahun ini akan berbeda dibanding wayang pada tahun sebelumnya. Kecamatan Kotagede akan tampil dengan wayang bertema Rama-Sinta, Danurejan dengan Srikandi, Ngampilan dengan tema Bisma, Gondomanan dengan tema Kunti, Kraton dengan Larasati, dan Tegalrejo dengan Semar.
   
Setiap kecamatan kemudian menggambarkan tema tersebut dalam konsep “street art”, termasuk kostum, koreografi, properti dan kreativitas lain.
   
Panitia sudah menyediakan tiga panggung di sepanjang rute karnavalyaitu di depan kantor Indosat, di Tugu dan di depan Kantor Kedaulatan Rakyat. Di setiap panggung, peserta karnaval akan memainkan pertunjukan singkat sesuai tema.
   
Meskipun dikemas dalam bentuk karnaval, namun Yetty mengatakan, penampilan dari setiap kecamatan akan dinilai dan dilombakan untuk memacu semangat dan kreativitas dari seluruh peserta.
   
Selain karnaval dengan peserta dari perwakilan kecamatan, dalam kegiatan tersebut juga akan ditampilkan kendaraan hias yang akan menjadi pembuka acara yaitu kendaraan hias dengan tema Narasinga. Narasinga adalah perwujudan Dewa Siwa yang memilii makna sebagai dewa pelindung.
   
Sebelumnya, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti mengajak seluruh masyarakat Yogyakarta untuk menyaksikan kemeriaan karnaval bertema wayang yang akan digelar tepat pada hari ulang tahun Kota Yogyakarta pada 7 Oktober.
   
“Seluruh masyarakat harus bergembira memeriahkan hari ulang tahun Kota Yogyakarta. Kami ingin memberikan kebahagiaan untuyk seluruh masyarakat,” katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024