Produk distro lokal Yogyakarta siap unjuk gigi

id batik

Produk distro lokal Yogyakarta siap unjuk gigi

Pelatihan batik tulis menggunakan pewarna alam (Antara Foto/Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Puluhan distro lokal asal Kota Yogyakarta siap unjuk gigi dengan menampilkan produk terbaik mereka melalui ajang Youngyakarta Festival yang akan digelar 13-14 Oktober 2018 di sisi timur Stadion Kridosono Yogyakarta. 
   
“Produk ‘clothing’ independen asal Kota Yogyakarta sudah memiliki kualitas yang baik. Jika sebelumnya, banyak produsen yang masih berkiblat ke Bandung, maka sekarang produk Yogyakarta mulai bisa mencari ciri khas mereka sendiri,” kata Ketua Panitia Youngyakarta Festival Ari Kancil di Yogyakarta, Jumat.
   
Menurut dia, ciri khas produk sandang independen asal Kota Yogyakarta terletak pada gaya desain hingga sablon. “Misalnya memasukkan unsur tradisional Yogyakarta,” katanya.
   
Pada Youngyakarta Festival, belum semua “brand” lokal akan ditampilkan karena keterbatasan lahan, bahkan panitia harus menolak sekitar 20 “brand” yang berkeinginan mengikuti festival tersebut.
   
“Karena kegiatan ini diinisasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta, maka peserta yang ikut serta dalam festival lebih didominasi oleh usaha binaan pemerintah daerah maupun usaha di wilayah. Kami tidak menggandeng produsen besar karena mereka sudah mampu mandiri dan memiliki pasar sendiri,” katanya.
   
Selain menampilkan beragam produk sandang, dalam festival tersebut juga akan ditampilkan ragam produk kreatif unggulan seperti kerajinan, kuliner melalui “food truck” hingga custom otomotif dilengkapi dengan hiburan musik.
   
“Saya kira, Youngyakarta Festival ini bisa dijadikan sebagai event baru untuk anak muda Yogyakarta yang selalu dinantikan kehadirannya,” katanya.
   
Sementara itu, Kepala Bidang Ekonomi Kreatif dan Atraksi Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Edy Sugiharto mengatakan, terus melakukan pendataan terhadap berbagai potensi dan produk ekonomi kreatif yang ada di Yogyakarta.
   
“Kami sudah menyusun ‘road map’ untuk mewujudkan kampung ekonomi kreatif di Yogyakarta pada 2022,” katanya yang menyebut kerajinan, kuliner dan “fashion” menjadi sektor ekonomi kreatif yang berpotensi berkembang pesat di Yogyakarta.
   
Pemilihan lokasi penyelenggaraan Youngyakarta Festival di Stadion Kridosono juga ditujukan untuk mendukung pengembangan kawasan cagar budaya tersebut dari sektor ekonomi.
   
“Kawasan cagar budaya Kotabaru memiliki nuansa yang sangat menarik dan kawasan ini diproyeksikan sebagai kawasan yang mampu berkembang pesat,” katanya.
   
Sejumlah dukungan terhadap kawasan tersebut, di antaranya rencana pemanfaatan Stadion Kridosono sebagai “pop center” di Yogyakarta untuk mendukung kegiatan anak muda, hingga pengembangan Jalan Suroto sebagai kawasan pedestrian kedua di Yogyakarta setelah Malioboro.
   
“Kami mencoba masuk untuk mengembangkan sektor ekonomi di wilayah ini dengan menumbuhkan distro,” katanya.
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024