Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Penyusunan perbaikan data pemilih Pemilu 2019 hasil dari Gerakan Melindungi Hak Pilih akan disusun secara berjenjang dari Panitia Pemungutan Suara di tingkat kelurahan hingga di tingkat KPU Kota Yogyakarta.
“Gerakan Melindungi Hak Pilih (GMHP) berakhir Minggu (28/10). Setelah itu, kami akan melakukan rapat pleno penyusunan data pemilih hasil perbaikan yang akan diawali dari Panitia Pemungutan Suara (PPS),” kata Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Yogyakarta Siti Nurhayati di Yogyakarta, Sabtu.
Menurut dia, PPS akan mulai merekapitulasi hasil GMHP pada Senin (29/10) hingga 3 November dilanjutkan proses rekapitulasi berikutnya di tingkat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pada 4 November hingga 6 November.
Hasil rekapitulasi di tingkat kecamatan tersebut kemudian menjadi dasar rekapitulasi di tingkat KPU Kota Yogyakarta yang akan digelar pada 10 November.
Namun demikian, sebelum menggelar rapat pleno terbuka penetapan daftar pemilih tetap hasil perbaikan tahap kedua, KPU Kota Yogyakarta akan melakukan koordinasi dengan Bawaslu Kota Yogyakarta dan peserta Pemilu 2019 pada 6 November karena dimungkinkan ada beberapa masukan tentang data pemilih.
Selama Oktober, KPU Kota Yogyakarta melaksanakan berbagai kegiatan GMHP yaitu membuka posko di 45 titik PPS, serta posko keliling di 14 kecamatan oleh PPK dengan memantau titik rawan data pemilih seperti asrama pelajar atau mahasiswa, panti asuhan, lembaga pemasyarakatan hingga rumah tahanan, serta membuka posko di dua universitas.
Berdasarkan DPT hasil perbaikan tahap pertama, jumlah pemilih pada Pemilu 2019 di Kota Yogyakarta tercatat sebanyak 299.229 pemilih.
Sementara itu, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Yogyakarta Sisruwadi mengatakan, sudah melakukan perekaman data kependudukan terhadap warga Kota Yogyakarta yang menjadi warga binaan di Lapas Wirogunan Yogyakarta dan memiliki hak pilih pada Pemilu 2019.
“Di lapas khusus laki-laki, ada sekitar 20 warga binaan yang kami sasar, sedangkan di lapas wanita terdapat sekitar 15 warga binaan,” katanya.
Sisruwadi mengatakan, hasil verifikasi data kependudukan di lapas tersebut secara otomatis akan langsung masuk dalam sistem data kependudukan di Kota Yogyakarta.
“Pada dasarnya, potensi data pemilih sudah masuk di DP4 termasuk penduduk yang akan berusia 17 tahun saat hari H Pemilu 2019,” katanya.
Sedangkan mengenai perubahan data, Sisruwadi mengatakan bahwa hal tersebut merupakan hal wajar karena data penduduk sifatnya dinamis disebabkan adanya penduduk yang meninggal dunia, atau pindah kependudukan.
Berita Lainnya
Jadi poin perbaikan pemilu, putusan MK soal PHPU Pilpres 2024
Kamis, 25 April 2024 10:01 Wib
Partai Demokrat: Soal koalisi diserahkan Prabowo
Kamis, 25 April 2024 7:05 Wib
Titiek Soeharto: Terima kasih kepada rakyat pilih Prabowo-Gibran
Rabu, 24 April 2024 19:10 Wib
KPU RI telah komunikasi dengan LO Paslon 03 kirim undangan
Rabu, 24 April 2024 15:39 Wib
Soal disinggung Prabowo senyuman AMIN berat, Anies: Biasa saja
Rabu, 24 April 2024 15:30 Wib
Airlangga sebut Jokowi milik bangsa dan semua partai di Indonesia
Rabu, 24 April 2024 14:15 Wib
PKS: Bangun Indonesia dengan NasDem-PKB sampai sakaratul maut
Rabu, 24 April 2024 12:40 Wib
KPU RI menetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih Pilpres 2024
Rabu, 24 April 2024 11:55 Wib