Kerajinan mozaik Bantul akan diekspor ke Eropa

id Mozaik

Kerajinan mozaik Bantul akan diekspor ke Eropa

Suyanto perajin mozaik, warga Dusun Semoyan, Singosaren, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan karya kerajinannya. (Foto Antara/Rizki Apriliani Johan)

Yogyakarta (Antaranews Jogja) - Produk kerajinan mozaik yang dikembangkan Suyanto, warga Dusun Semoyan, Singosaren, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta tahun ini akan diekspor ke beberapa negara yang ada di Eropa.
     
"Tahun ini rencana produk akan kita ekspor ke Eropa, tujuan utamanya ke Spanyol dan Jerman," kata perajin mozaik Suyanto, di Bantul, Jumat.
     
Menurut dia, usaha yang diritintisnya sejak 2010 ini sudah pernah diekspor ke beberapa negara Asia seperti Jepang, India, dan negara-negara yang ada di Timur Tengah. Namun, dia mengatakan, saat itu masih mengandalkan sistem trading yang bertindak sebagai supplier barang.
       
Dia mengatakan kerajinan mozaik yang diproduksinya hingga 2019 telah mencapai 20 item diantaranya vas bunga, tempat tisu, tempat buah, tempat gelas, jam dinding, bingkai cermin, bingkai foto, guci, asbak, dan item lainnya.
     
Dia menyebutkan produk-produk tersebut dibanderol dengan harga Rp10.000 hingga Rp10.000.000 tergantung ukuran dan tingkat kesulitan.
    
"Kalau seperti jam dinding tergantung dari bahan pendukung, harganya mulai Rp100.000 hingga Rp200.000," kata dia.
     
Saat ini, dia mengaku mulai sibuk mengurus persyaratan administrasi untuk keperluan ekspor seperti surat Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK), Hak Merek, dan Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
    
Selain itu, dia mengatakan, akan menambah jumlah tenaga kerja yang sebelumnya hanya berjumlah 3 orang serta akan terus mengembangkan inovasi produk.
   
"Inovasi pasti akan terus kita kembangkan, baik dari segi design maupun dari jenis itemnya," kata pemilik "Surya Citra Mozaik" ini.
     
Ia berharap ke depannya akan adanya sinergitas antar pelaku seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag), Pariwisata, dan tenaga kerja.
     
Selain itu, ia berharap, teknik-teknik produksi kerajinan mozaik ini bisa dibagikan kepada siapapun, salah satunya siswa-siswa SMK dalam bentuk pelatihan.
     
"Saya ingin berbagi ilmu makanya kalau ada pameran pasti saya tulisi 'Mau beli, mau belajar, atau mau pesan' intinya semua saya layani," kata dia.

 
Pewarta :
Editor: Luqman Hakim
COPYRIGHT © ANTARA 2024