Tokoh perempuan Bantul mengajak perempuan aktif berorganisasi

id Perempuan Bantul

Tokoh perempuan Bantul mengajak perempuan aktif berorganisasi

Tokoh perempuan yang juga anggota KPU Bantul Musnif Istiqomah (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Tokoh perempuan yang juga anggota Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Musnif Istiqomah mengajak kaum perempuan daerah ini untuk bisa aktif dalam berorganisasi di luar rumah.

"Bertepatan dengan Hari Kartini ini perempuan dituntut untuk bisa memperoleh kesamaan dalam bidang pendidikan maupun kesempatan untuk berorganisasi di luar," kata Musnif ditemui di Kantor KPU Bantul, Minggu.

Menurut dia, kesamaan atau kesetaraan perempuan dalam bidang pendidikan  karena mereka mempunyai hak-hak yang sama untuk memperoleh maupun mengenyam pendidikan yang setara dengan kaum laki-laki.

"Karena selama ini perempuan dianggap hanya memiliki tugas-tugas yang sifatnya domestik atau urusan rumah tangga saja, sedangkan urusan publik itu urusan laki-laki," kata mantan pengajar di salah satu perguruan tinggi di Yogyakarta ini.

Dia mengatakan, apalagi seiring dengan berkembangnya zaman, persepsi semacam bahwa urusan domestik rumah tangga sudah mulai bergeser sehingga sebagai wanita dan kaum perempuan juga harus banyak mengakses dunia luar.

"Atau bahkan juga ikut terlibat dalam organisasi-organisasi di luar rumah, bahkan ada yang menempati posisi tertentu dalam instansi," katanya.

"Sehingga emansipasi perempuan itu bisa dimaknai dengan kesetaraan perempuan dalam memperoleh hak-hak termasuk hak-hak politik, hak-hak pendidikan dan hak untuk memperoleh kesetaraan di dalam strata sosial," katanya.

Dia sendiri melihat kalau di wilayah Bantul terutama di daerah urban atau perkotaan sudah ada sedikit pergeseran peran perempuan dan laki-laki, yang mana perempuan sudah banyak mengambil peran di sektor luar.

"Tetapi kalau di daerah pedalaman atau daerah cukup terpencil kita masih melihat bagaimana perempuan berkutat dengan urusan dapur, urusan rumah tangga, momong anak dan sebagainya. Itu kita dapati karena memang kondisi geografis perempuan berperan dalam membentuk emansipasi ini," katanya.