Yogyakarta resmi luncurkan "Nglarisi" versi daring

id Nglarisi,makan, minum,aplikasi, JSS

Yogyakarta resmi luncurkan "Nglarisi" versi daring

Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan secara resmi Nglarisi versi online. Melalui aplikasi tersebut, OPD di lingkungan pemerintah daerah tersebut bisa memesan makan dan minum untuk jamuan dengan lebih mudah (Eka Arifa Rusqiyati)

Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Yogyakarta meluncurkan secara resmi “Nglarisi” versi daring yang bisa diakses melalui aplikasi Jogja Smart Service untuk mempermudah pembelian makan dan minum untuk jamuan dalam kegiatan pertemuan di lingkungan pemerintah daerah.

“Sekarang, pemesanan makanan dan minuman untuk konsumsi rapat atau pertemuan semakin mudah. Tinggal buka aplikasi dan memesan menu yang diinginkan ke kelompok yang sudah terdaftar sebagai penyedia,” kata Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti saat meluncurkan aplikasi Nglarisi di Yogyakarta, Kamis.

Nglarisi merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan program Gandeng Gendong yang diinisiasi oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk pemberdayaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta mengurangi angka kemiskinan.

Dalam Nglarisi, Pemerintah Kota Yogyakarta sepenuhnya melibatkan kelompok masyarakat sebagai penyedia jasa makan dan minum untuk rapat atau pertemuan di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta. Saat ini, tercatat sudah ada sebanyak 104 kelompok penyedia jasa makan dan minum.

Dari 104 kelompok yang tergabung dalam Nglarisi, setidaknya ada sebanyak 1.403 warga yang ikut terlibat dengan 400 warga di antaranya adalah warga miskin yang masuk dalam data program keluarga sasaran jaminan perlindungan sosial (KSJPS).

Kelompok masyarakat penyedia jasa makan dan minum tersebut diharapkan dapat memanfaatkan anggaran makan dan minum yang disediakan oleh Pemerintah Kota Yogyakarta untuk kebutuhan rapat atau kegiatan lain yang pada tahun ini nilainya mencapai sekitar Rp42 miliar.

“Sekarang, yang harus dilakukan oleh kelompok penyedia makanan dan minuman yang tergabung dalam Nglarisi adalah meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan dan menjaga ketersediaannya sehingga bisa dipesan sewaktu-waktu,” kata Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi.

Selain bisa melayani pesanan dari organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk konsumsi rapat atau pertemuan, masyarakat pun bisa mengakses aplikasi dari JSS tersebut untuk memesan makanan dan minuman.

“Program Nglarisi ini akan terus disempurnakan. Jika setahun terakhir sejak diluncurkan belum bisa diakses secara online, maka sekarang sudah bisa diakses secara online,” katanya.

Hingga pertengahan 2019, penyerapan anggaran makan dan minum belum terlalu besar, masih kurang dari Rp1 miliar. “Bulan lalu ada cuti panjang Lebaran sehingga penyerapannya belum terlalu besar,” katanya.

Meskipun demikian, Heroe tidak berkecil hati dan tetap optimistis bahwa serapan anggaran makan dan minum melalui program Nglarisi pada tahun ini bisa lebih besar dibanding tahun lalu.

Selain mekanisme pemesanan yang lebih efektif, melalui aplikasi tersebut, penyedia jasa makanan dan minuman tidak perlu menunggu selama beberapa hari untuk memperoleh pembayaran. “Sudah tidak ada ‘delay’ pembayaran. Apalagi, aplikasi ini didukung oleh ‘mobile banking’ dari BPD DIY,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama BPD DIY Santoso Rohmad mengatakan, aplikasi Nglarisi tersebut selain memudahkan pemesanan makanan dan minuman juga bisa dimanfaatkan sebagai sumber data terkait keberadaan usaha kecil mikro di Kota Yogyakarta.

“Data UKM pasti terekam di aplikasi ini. Pelaku usaha yang membutuhkan tambahan modal usaha bisa mengakses kredit di BPD DIY. Nanti, kami pun akan melakukan verifikasi, salah satunya dari data di Nglarisi,” katanya.

Keberadaan menu pembayaran Nglarisi di ‘mobile banking’ BPD DIY, lanjut dia, juga mendukung program pembayaran nontunai dari Pemerintah Kota Yogyakarta.

Baca juga: Yogyakarta mendorong IKM terus kembangkan pemasaran daring

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024