Dispar DIY menyelenggarakan Festival Wana Wisata Budaya Mataram

id Festival Mangunan

Dispar DIY menyelenggarakan Festival Wana Wisata Budaya Mataram

Salah satu pertunjukan seni budaya dalam Festival Wana Wisata Budaya Mataram di Hutan Pinus Sari Mangunan, Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta menyelenggarakan Festival Wana Wisata Budaya Mataram di kawasan wisata Hutan Pinus Sari Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul sebagai upaya memadukan seni budaya lokal dengan pariwisata setempat.

"Festival Wana Wisata Budaya Mataram ini merupakan sebuah rintisan kerja sama dengan Dinas Pariwisata dan kelompok budaya, ke depan setelah agenda ini tentunya budaya itu akan tumbuh kembang di masyarakat," kata Ketua Panitia Festival Purwo Harsono di sela kegiatan di Bantul, Sabtu.

Menurut dia, acara yang digelar bekerjasama dengan pengelola wisata hutan pinus Mangunan tersebut melibatkan ratusan masyarakat dan kelompok kesenian di empat desa wilayah Dlingo, dan setiap objek wisata mengirimkan kelompok untuk berpartisipasi dalam festival itu.

"Melihat antusiasmenya itu, jangka panjangnya budaya itu akan menjadi sebuah produk pariwisata, jadi akan melengkapi destinasi perpaduan antara budaya dan alam untuk bisa dijual ke masyarakat," katanya.

Dengan demikian, kata Purwo yang juga ketua Koperasi Noto Wono (Koperasi Wisata Mangunan), para seniman itu akan mendapatkan kue pariwisata dan budaya. "Artinya jadi sebuah kegiatan yang bisa dikemas dalam paket-paket wisata," katanya.

Menurut dia, wisata budaya Mataram itu banyak ragam yang bisa berupa budaya pertunjukan, budaya dalam wujud tradisi, sehingga kalau budaya yang ada di desa wisata itu seperti gotong royong akan didorong agar terus tumbuh kembang di lingkungan masyarakat.

"Kemudian kenduri, kerja bakti bisa dirangkai dengan tinggal di suatu masyarakat, kemudian malam hari nya baru disuguhkan seperti pertunjukkannya. Dan ini baru pertama kali digelar dan akan dilanjutkan terus ke depan dan menjadi agenda rutin dalam kalender," katanya.

Dengan demikian, kata dia, harapannya nanti akan mengerucut kepada sebuah upaya bahwa pelestari budaya akan menampilkan produk-produknya untuk destinasi dan sebagai daya tarik, sehingga nanti seniman itu aktif dan berinovasi agar bisa menjadi daya tarik wisata di kawasan Wana Wisata Budaya Mataram.

"Misalnya saya menarget tarian sendratari Mataram itu agar terus lestari harus diolah, kemudian nanti kita jual sebagai destinasi yang ada sinergi antara pariwisata dan budaya. Kalau dari sisi tema kita berusaha ada persilangan antara pariwisata dan budaya sesuai arahan Gubernur DIY," katanya.