Program Sembako di Kota Yogyakarta sasar 13.133 keluarga penerima manfaat

id Program Sembako,bantuan,pangan,yogyakarta

Program Sembako di Kota Yogyakarta sasar 13.133 keluarga penerima manfaat

Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Agus Sudrajat (Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Program Sembako yang merupakan perluasan dari program bantuan pangan nontunai akan menyasar 13.133 keluarga penerima manfaat di Kota Yogyakarta dan Dinas Sosial setempat menyebut seluruh penerima sudah memperoleh kartu untuk mencairkan bantuan.

"Program Sembako mulai berlaku per Januari 2020. Bantuan diberikan per bulan dan untuk penyaluran Januari akan diupayakan untuk bisa segera dilakukan. Tidak sampai masuk Februari,” kata Kepala Dinas Sosial Kota Yogyakarta Agus Sudrajat di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, layaknya penerimaan bantuan pangan nontunai (BPNT) pada tahun sebelumnya, maka seluruh keluarga penerima manfaat (KPM) untuk Program Sembako juga akan memperoleh bantuan secara nontunai. Setiap penerima memiliki kartu layaknya kartu ATM yang bisa digunakan untuk berbelanja sembako melalui e-warong di wilayah.

E-warong atau elektronik warung gotong royong adalah unit usaha yang didirikan oleh kelompok usaha bersama dari warga penerima program keluarga harapan. Di Kota Yogyakarta tercatat ada 25 e-warong yang bisa melayani Program Sembako.

Nilai bantuan yang akan diterima keluarga penerima manfaat Program Sembako juga meningkat menjadi Rp150.000 per bulan dari Rp110.000 per bulan pada tahun lalu untuk program BPNT.

Berbeda dengan program BPNT, jenis sembako yang kini bisa diakses oleh penerima Program Sembako semakin beragam dan tidak hanya terbatas untuk beras dan telur saja tetapi meliputi kebutuhan karbohidrat, protein, hingga vitamin dan mineral yang disesuaikan dengan kondisi di masing-masing wilayah.

"Untuk kebutuhan karbohidrat, tidak hanya bisa dibelikan beras saja tetapi bisa untuk membeli sumber karbohidrat lain sesuai dengan bahan pokok lokal. Ini juga untuk mendukung diversifikasi pangan," katanya.

Sedangkan untuk kebutuhan protein, tidak hanya dipenuhi dari telur saja tetapi juga dari sumber lain seperti kacang-kacangan untuk protein nabati serta ikan bahkan daging jika di e-warong menyediakannya.

"Keluarga penerima manfaat juga bisa mencairkan bantuan tersebut untuk membeli sayur dan buah guna memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral," katanya.

Meskipun demikian, Agus mengingatkan bahwa bantuan bernilai Rp150.000 per bulan tersebut tidak bisa dicairkan dalam bentuk tunai sehingga hanya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pangan melalui e-warong.

"E-warong pun bisa berbelanja bahan kebutuhan pokok dari berbagai sumber tetapi tidak diperbolehkan menjual secara paket," katanya.

Sedangkan penerima bantuan bisa berbelanja kebutuhan pangan di e-warong terdekat dengan tempat tinggalnya. “Mereka bisa memilih sembako sesuai dengan kebutuhan," katanya.

Agus menambahkan, perluasan jenis sembako yang bisa diakses oleh keluarga penerima manfaat tersebut juga ditujukan untuk peningkatan status gizi masyarakat sehingga diharapkan tidak lagi muncul kasus stunting atau kekerdilan.

Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024