Kulon Progo uji coca penebusan pupuk bersubsidi gunakan kartu tani

id Kartu tani,Kulon Progo

Kulon Progo uji coca penebusan pupuk bersubsidi gunakan kartu tani

Uji coba kartu tani di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, untuk membeli pupuk bersubsidi. (Foto Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo/HO/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menunjuk Kecamatan Kokap menjadi sampel uji coba penebusan pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani.

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Muh Aris Nugraha di Kulon Progo, Selasa, mengatakan pupuk merupakan kebutuhan mendasar petani selain benih dan air.

"Pupuk bersubsidi bisa diakses oleh semua petani yang terdaftar dalam kelompok tani dan telah memiliki kartu tani," kata Aris.

Ia mengatakan alasan ditunjuknya Kecamatan Kokap sampel uji coba kartu tani karena luas wilayah sawahnya paling sedikit dibandingkan kecamatan lainnya, sehingga kios maupun pengecer pupuknya pun sedikit.

"Kami berharap dari hal tersebut masalah-masalah yang terjadi terkait uji coba dan penerapan kartu tani tidak terlalu kompleks. Setelah uji coba di Kecamatan Kokap berhasil, maka akan dilanjutkan di kecamatan lain se Kabupaten Kulon Progo," katanya.

Ia mengatakan berdasarkan data dari BRI Cabang Wates, kartu tani yang telah didistribusikan kepada petani di Kabupaten Kulon Progo ada 1.025 kartu tani yang tidak dapat diserahkan karena permasalahan teknis seperti petani tidak ditemukan, Nomor Induk Kependudukan (NIK) tidak sesuai dan petani pindah atau meninggal dunia.

"Penggunaan kartu tani tidak hanya untuk menebus pupuk bersubsidi dari pemerintah, akan tetapi bisa untuk menabung, bayar iuran BPJS, transfer, dan sebagainya tanpa dipotong biaya administrasi," katanya.

Salah satu anggotanKelompok Tani Maju, Sangkrek, Kalurahan Hargorejo, Samidi mengatakan sedikit ada masalah saat mau membeli pupuk. Dirinya belum masuk dalam e-RDKK.

"Saya harus mengajukan kebutuhan pupuk ke kelompok tani," katanya.

Kepala Bidang Pangan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Tri Hidayatun mengimbau petani yang belum memiliki kartu tani segera mengajukan permohonan kartu tani melalui Balai Penyuluhan Pertanian setempat.

Kelompok tani yang telah menerima kartu tani tetapi tidak mengajukan RDKK, segera membuat RDKK. Kelompok tani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK tetapi kartu tani belum diaktivasi, solusinya mendatangi Kantor BRI unit terdekat.

"Untuk kasus kelompok tani yang kartu taninya telah diaktivasi, sudah terdaftar dalam e-RDKK tetapi kuota pupuknya masih nol perlu penelusuran lebih lanjut," katanya.

Ia mengatakan kartu tani merupakan sesuatu yang baru untuk petani. Tentunya di awal penerapannya akan terjadi banyak permasalahan dan kendala teknis yang dihadapi. Tujuan diluncurkannya kartu tani adalah untuk mempermudah petani dan meminimalisir permasalahan terkait distribusi pupuk bersubsidi yang terjadi selama ini. Akan tetapi bukanlah hal yang mustahil program ini diterapkan di era digital seperti sekarang ini.

'Untuk itu agar program ini berhasil, perlu kerja sama yang solid antara Dinas Pertanian dan Pangan, Bank BRI selaku pembuat sistem, penyuluh pertanian dan kelompok tani serta distributor dan pengecer pupuk," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024