Dinkes mengimbau penggunaan masker kain jika sulit mendapat masker bedah

id Masker kain,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov,novel coronavirus 2019

Dinkes mengimbau penggunaan masker kain jika sulit mendapat masker bedah

Pekerja memakai masker kain saat memproduksi masker kain di BLK Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengimbau penggunaan masker kain bagi masyarakat di wilayah itu apabila kesulitan mendapatkan masker bedah di tengah pandemi wabah Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19.

"Itu (masker kain) adalah alternatif bilamana (masyarakat) susah mencari masker bedah. Alternatif adalah pilihan kedua, demi keamanan tetap anjuran pilihan pertama masker bedah standar," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa di Bantul, Jumat.

Namun demikian, kata Sri Wahyu yang juga Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Dinkes Bantul, masker kain yang dianjurkan adalah masker kain tiga lapis yang terbuat dari bahan terbaik, yaitu katun seperti dalam surat edaran dinkes tentang cara membuat masker kain.

Sementara itu, Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan pandemi COVID-19 di Indonesia telah memicu kelangkaan alat pelindung diri (APD), salah satunya adalah masker, namun WHO menekankan bahwa masker medis dan respirator harus diprioritaskan bagi tenaga kesehatan.

"Hal ini yang melatarbelakangi Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Bantul mengeluarkan imbauan agar masyarakat menggunakan masker kain sebagai alternatif ketika berada di tempat umum," katanya.

Karena itu, katanya, dinkes telah menyusun panduan penggunaan masker kain saat pandemi COVID-19, berdasarkan riset literatur dari penelitian yang dilakukan WHO, dengan tidak mengilangkan upaya-upaya lain dalam pencegahan penularan virus corona jenis baru ini.

"Karena penggunaan masker saja tidak cukup memberikan perlindungan yang memadai, sehingga tetap disarankan kepada masyarakat untuk melaksanakan kepatuhan maksimal dalam PHBS, cuci tangan pakai sabun, menerapkan etika batuk/bersin dan tetap di rumah," katanya.

Terkait dengan masker kain, kata dia, harus terdiri tiga lapis kain katun, idealnya masker digunakan maksimal selama empat jam per hari, dan kemudian dicuci dengan deterjen sebelum dikeringkan dan digunakan lagi, dan disarankan masyarakat memiliki lebih dari satu masker kain dengan label pribadi agar tidak tertukar dengan yang lain.

Sedangkan tata laksana masker adalah selalu tempatkan masker dengan hati-hati dan pastikan menutup mulut dan hidung, kaitkan dengan kuat untuk meminimalisir jarak antara wajah dan masker, saat menggunakan masker sebisa mungkin hindari menyentuh masker.

"Lepas masker dengan teknik yang benar dari belakang, apabila tidak sengaja menyentuh masker bersihkan tangan dengan cairan antiseptik berbahan dasar alkohol atau sabun dengan air mengalir. Segera ganti masker bila menjadi lembab dengan masker baru yang bersih dan kering," katanya.
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024