Gunung Kidul (ANTARA) - Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Jlamprong, Kecamatan/Kapanewon Semanu, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, bersama mahasiswa pecinta alam menggelar upacara Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia di Gua Jlamprong dengan kedalaman 25 meter, Senin.
Salah satu pengelola Pokdarwis Jlamprong, Arif Nugroho di Gunung Kidul mengatakan kegiatan upacara sudah dua kali pertama 2017 lalu, saat itu dengan mapala dan pecinta alam.
"Hari ini pesertanya dari Karang Taruna Kalurahan Ngeposari, dan peserta lainnya, bersama mahasiswa pecinta alam (mapala)," kata Arif.
Ia berharap kegiatan upacara HUT ke-75 Kemerdekaan RI menjadi kebangkitan pariwisata di Gua Jlamprong dan sekitarnya. Pada masa pandemi COVID-19 ini, Gua Jlamprong tutup total, sehingga menyebabkan pelaku wisata harus mencari kegiatan lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI ini menjadi awal kebangkitan objek wisata Gua Jlamprong. Kami akan kembali menata Gua Jlamprong supaya menjadi destinasi unggulan dan ke depan menjadi penggerak ekonomi masyarakat," katanya.
Arif mengatakan rencananya, kegiatan upacara HUT Kemerdekaan RI akan dilaksanakan setiap dua tahun sekali, dalam rangka menjaga lingkungan sekitar gua agar tetap lestari.
Upacara HUT ke-75 Kemerdekaan RI di Gua Jlamprong diikuti puluhan pelaku wisata dan anggota mapala di DIY. Sekitar pukul 08.30 WIB peserta upacara masuk ke dalam gua. Perjalanan dari pintu masuk gua yang tergolong luas ini dimulai dengan medan cukup terjal.
Suara kelelawar menyambut kedatangan para peserta upacara dengan suara khasnya. Jalanan terjal, semakin ke dalam semakin gelap. Sebelum Memasuki ruangan upacara harus sedikit merangkak terlebih dahulu karena ruangan sempit.
Setelah sekitar 15 menit melakukan perjalanan, sampai di sebuah ruangan cukup luas. Bendera sudah terpasang di ikat di batu gua tetapi belum dibentangkan.
Upacara berlangsung khidmat dan sederhana, suasana hening saat mengheningkan cipta. Suasana semakin hanyut dalam suasana sakral karena seluruh cahaya dimatikan. Bagi yang belum terbiasa beraktivitas dalam goa akan terasa sesak karena oksigen yang minim. Namun hal itu sudah diantisipasi panitia dengan membawa oksigen untuk disemprot dalam ruangan.
Pengibaran bendera tidak seperti pada upacara biasa, namun dibentangkan ke kanan dan kiri. Ruangan berukuran sekitar 12 meter persegi menjadi saksi semangat peserta upacara.
Sementara itu, Camat/Panewu Semanu Huntoro Purbo mengatakan peringatan upacara dalam gua terasa berbeda dengan upacara biasanya.
"Luar biasa sangat mengesankan, baru pertama kali. Perjalanannya sangat menantang. Yang paling penting, upacaranya sangat sakral," katanya.
Berita Lainnya
Satgas IKN: Upacara kemerdekaan digelar di Kota Nusantara
Senin, 15 April 2024 6:12 Wib
Otorita IKN sebut pembangunan Istana-Hotel Nusantara sesuai target
Minggu, 11 Februari 2024 10:11 Wib
AS tak dukung kemerdekaan Taiwan
Minggu, 14 Januari 2024 11:08 Wib
Jubir TKN sebut Prabowo-Gibran akan dirikan KBRI di Palestina
Kamis, 4 Januari 2024 13:50 Wib
Australia serahkan film dokumenter kemerdekaan kepada Indonesia
Selasa, 5 Desember 2023 13:04 Wib
Teknologi dukung kemerdekaan pembelajaran di Indonesia
Selasa, 10 Oktober 2023 6:56 Wib
Penghapusan skripsi bentuk kemerdekaan belajar
Rabu, 6 September 2023 7:12 Wib
"Semarang Merdeka Flowers Festival" gaet wisatawan
Minggu, 27 Agustus 2023 6:57 Wib