Pemkab Bantul meresmikan operasional mobil lab PCR

id Mobil PCR

Pemkab Bantul meresmikan operasional mobil lab PCR

Pjs Bupati Bantul Budi Wibowo dan Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo saat meresmikan operasional mobil PCR di Rumah Dinas Bupati Bantul (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta meresmikan operasional satu mobil laboratorium polymerase chain reaction (PCR) sebagai upaya percepatan pengendalian penularan COVID-19 di daerah ini yang kasus konfirmasi positifnya terus bertambah setiap hari.

"Mobil PCR ini adalah bentuk keseriusan dan komitmen Pemda (Pemerintah Daerah) Bantul untuk melakukan pengendalian COVID-19 secara cepat," kata Penjabat Sementara Bupati Bantul Budi Wibowo usai meresmikan mobil lab PCR di Kompleks Rumah Dinas Bupati Bantul di Bantul, Jumat.

Menurut dia, dengan adanya mobil lab PCR sebagai sarana pemeriksaan tes usap untuk penegakan diagnosa COVID-19 ini, Gugus Tugas maupun Dinas Kesehatan bisa bergerak lebih cepat dengan hasil yang lebih cepat dalam penanganan pandemi virus corona baru tersebut.

"Jadi kita lakukan dulu 'rapid test' (tes cepat) kemudian yang hasilnya reaktif kita lakukan 'swab' (tes usap), berapa pun jumlahnya kita 'swab' seperti yang dilakukan di Pondok Pesantren Krapyak, kemudian setelah positif kita isolasi dan faktual di lapangan harus dilakukan begitu," katanya.

Dia berharap, penanganan dan pengendalian pandemi COVID-19 lebih cepat karena petugas kesehatan bisa melakukan "jemput bola" ke lapangan langsung.

"Jadi kita lakukan tracing (pelacakan terhadap orang kontak erat, red.) kemudian kalau reaktif hasil 'rapid', kita 'swab' hasil positif kita isolasi," katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan kemampuan tes usap dari mobil lab PCR ini bisa mencapai 128 orang per hari, dengan hasil pemeriksaan dapat diketahui pada hari itu juga tanpa menunggu berhari-hari.

"Kemampuan mobil PCR sebanyak 128 orang satu sif, kalau misalnya ada banyak kita kejar dengan dua sif, satu sif itu jam kerja selama delapan jam, krunya empat orang dengan 'driver', satu dokter dua operator laboratorium dan satu 'driver'," katanya.

Ia mengatakan untuk menentukan hasil dari setiap sampel membutuhkan waktu sekitar 45 menit, sementara setiap orang diambil tiga sampel dalam tes usap tersebut, sehingga hasilnya akan diketahui tiga kali 45 menit.

"Jadi agak panjang karena satu orang tidak hanya satu sampel, tetapi tiga sampel. Tetapi pasti lebih cepat dan satu hari kita bisa lihat hasilnya, sehingga masa menunggu yang membuat kepanikan dan kegelisahan itu bisa kita putus," katanya.
Pjs Bupati Bantul Budi Wibowo saat peresmian operasional mobil PCR di Rumah Dinas Bupati Bantul (Foto ANTARA/Hery Sidik)
Pewarta :
Editor: Victorianus Sat Pranyoto
COPYRIGHT © ANTARA 2024