Pemkab Bantul: aktivitas perdagangan di pasar rakyat sudah normal

id Pasar rakyat

Pemkab Bantul:  aktivitas perdagangan di pasar rakyat sudah normal

Suasana perdagangan di pasar rakyat Kabupaten Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta menyatakan aktivitas perdagangan di pasar rakyat sudah kembali normal setelah sempat menurun akibat dampak pandemi COVID-19.

"Saat ini pembatasan jam operasional pasar rakyat sudah kita cabut semua, dan aktivitas perdagangan sudah berlaku normal seperti sebelum pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Perdagangan Bantul Sukrisna Dwi Susanto di Bantul, Kamis.

Menurut dia, aktivitas perdagangan di pasar rakyat sempat terpengaruh karena pandemi COVID-19, yang meski tidak signifikan, namun sedikit banyak mempengaruhi pendapatan pedagang kecil maupun pengusaha yang berjualan di pasar tradisional.

Oleh karena itu, kata dia, pemerintah daerah mengambil kebijakan yang berpihak kepada pedagang berupa relaksasi retribusi atau pembebasan biaya retribusi dari menyewa los dan kios pasar selama beberapa bulan, agar pedagang tetap bisa berjualan.

"Sebenarnya tidak begitu berpengaruh sekali, pasar ternyata tetap ramai, hanya saja kemarin kita ada relaksasi terkait retribusi, bulan April Mei Juni kita relaksasi dengan pembebasan pembayaran retribusi, itu untuk menggairahkan kegiatan perdagangan di pasar," katanya.

Meski demikian, kata dia, mulai Agustus hingga saat ini pembayaran retribusi pasar sudah diterapkan kembali, seiring dengan menggeliatnya perdagangan di pasar, dan dengan penerapan protokol kesehatan ketat dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19.

"Sudah full per bulan Agustus, kalau Juli bayar separo, jadi April Mei Juni bebas membayar retribusi, dan Alhamdulillah omzet pedagang tidak berkurang secara signifikan, kalau pun berkurang hanya sedikit," katanya.

Terkait dengan perkembangan harga komoditas bahan pokok di pasar rakyat, kata dia, terdapat sejumlah komoditas yang mengalami kenaikan harga, meski demikian tidak signifikan, tetapi ada juga komoditas yang harganya stabil.

"Seperti bawang merah itu sebelumnya Rp31.000 per kilogram, kemudian bawang putih ada kenaikan sedikit, juga daging ayam broiler ada kenaikan, namun intinya tidak signifikan, yang lain rata-rata masih stabil, dan untuk stok juga cukup bahkan beras kita over produksi, lebih dari cukup, aman," katanya.