Kepadatan lalu lintas Yogyakarta akhir tahun diprediksi 60 persen

id kepadatan lalu lintas, yogyakarta, libur akhir tahun

Kepadatan lalu lintas Yogyakarta akhir tahun diprediksi 60 persen

Dokumentasi - Kondisi lalu lintas menuju kawasan Malioboro dari arah Kotabaru Yogyakarta pada libur akhir tahun 2019, 27 Desember 2019. (Antara/Eka AR)

Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memperkirakan kepadatan lalu lintas pada libur akhir tahun 2020 tidak sepadat pada tahun lalu, yaitu hanya sekitar 60 persen dibanding kondisi lalu lintas pada periode yang sama tahun lalu.

“Tetapi, kami tetap melakukan berbagai upaya manajemen lalu lintas untuk mengatasi potensi kenaikan jumlah kendaraan yang masuk,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, kondisi kedapatan lalu lintas pada libur akhir tahun akan hampir sama seperti kondisi lalu lintas di Yogyakarta saat akhir pekan.

Kondisi tersebut, lanjut dia, dipengaruhi tidak adanya rombongan siswa yang melakukan ”study tour” seperti tahun sebelumnya. Tahun lalu, sekitar 90 persen bus pariwisata yang masuk ke Yogyakarta pada libur akhir tahun didominasi rombongan siswa sekolah.

“Tahun lalu, kami sudah harus menyiapkan parkir alternatif untuk bus pariwisata di lapangan parkir Amongrogo. Tetapi sekarang kami akan mengoptimalkan parkir yang sudah ada karena hampir tidak ada rombongan siswa sekolah,” katanya.

Wisatawan dengan kendaraan pribadi yang masuk ke Yogyakarta, kata Agus, juga tidak akan terlalu mempengaruhi potensi kepadatan lalu lintas.

“Volume kendaraan yang masuk ke Yogyakarta akan mulai mengalami kenaikan akhir pekan ini,” katanya.

Agus berharap, sistem giratori atau satu arah di sejumlah ruas jalan di seputar kawasan Malioboro akan dapat mengatasi permasalahan yang selalu muncul tiap tahun yaitu kemacetan lalu lintas di kawasan utama wisata tersebut.

“Kami berusaha semaksimal mungkin untuk mengatasi kepadatan lalu lintas. Target utama kami pada libur akhir tahun ini adalah bagaimana memastikan seluruh ruas jalan di Kota Yogyakarta tetap lancar,” katanya.

Sejak sistem giratori di kawasan Malioboro diberlakukan pada pertengahan November, Agus megatakan, kondisi arus lalu lintas di kawasan tersebut menjadi semakin lancar.

“Sempat muncul keluhan dari masyarakat pada awal penerapan. Namun, saya kira hal tersebut wajar karena masyarakat atau pengguna jalan masih belum terbiasa. Butuh waktu untuk beradaptasi dengan perubahan,” katanya.

Saat ini, lanjut Agus, sistem jalan satu arah tersebut menjadikan kepadatan lalu lintas di kawasan Malioboro turun signifikan. “Volume capacity ratio (VCR) di kawasan tersebut rata-rata 0,3 atau cukup lancar,” katanya.

Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta juga menyebut, antrean kendaraan di sejumlah simpang di kawasan Malioboro juga tidak terlalu panjang.

“Tidak ada penumpukan kendaraan di sejumlah simpang seperti Gondomanan, Kleringan, Abu Bakar Ali, Jalan Pasar Kembang, Jlagran dan simpang selatan Jalan Suprapto. Kondisi lancar,” katanya.

Pewarta :
Editor: Hery Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2024