Menperin perkirakan industri manufaktur tumbuh 4 persen pada 2021

id Menperin,Industri manufaktur

Menperin perkirakan industri manufaktur tumbuh 4 persen pada 2021

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita pada acara "Kick Off Diklat 3 in 1" serentak di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) secara virtual dipantau di Yogyakarta, Selasa (12/1/2021). (ANTARA FOTO/Luqman Hakim)

Yogyakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita memperkirakan industri manufaktur tumbuh positif hampir menyentuh empat persen pada 2021 karena didorong optimisme publik dengan pengendalian pandemi COVID-19.

"Kami memproyeksikan industri manufaktur pada 2021 akan tumbuh hampir empat persen," kata Agus Gumiwang pada acara "Kick Off Diklat 3 in 1" serentak di tujuh Balai Diklat Industri (BDI) secara virtual dipantau di Yogyakarta, Selasa.

Selain optimisme terhadap pengendalian COVID-19, menurut dia, pertumbuhan itu juga didorong seluruh subsektor manufaktur yang kembali bergairah seiring pemulihan aktivitas ekonomi.

Ia mengatakan industri manufaktur di Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat memuaskan, khususnya pada akhir 2020.

Bahkan, di tengah masa pandemi COVID-19, menurut Agus, industri manufaktur dalam negeri mampu menembus fase ekspansi. Hal ini tercermin dari "Purchasing Managers Index" (PMI) Manufaktur Indonesia yang pada Desember 2020 menyentuh 51,3 poin.

"Poin ini merupakan sebuah capaian yang luar biasa di tengah-tengah pandemi dan ini merupakan titik tertinggi semenjak Markit melakukan survei di negara-negara Industri," kata dia.

Tidak hanya itu, investasi di sektor industri manufaktur 2020 justru meningkat dibandingkan 2019 (year on year). Selain itu, ekspor produk-produk sektor manufaktur juga naik dibandingkan 2019. "Padahal kita sama-sama mengalami pandemi COVID-19, dunia juga sedang mengalami pandemi," kata dia.

Oleh sebab itu, menurut Agus, tidak mengherankan bahwa sektor industri masih menyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar mencapai 19,86 persen, di mana industri pengolahan nonmigas menyumbang 17,96 persen.

"Pemerintah terus mendorong penguatan industri semakin dalam dan terintegrasi sehingga menghasilkan produk-produk dengan inovasi baru dan bernilai tambah tinggi," kata dia.