6.329 nakes di Bantul dapat prioritas vaksin COVID-19 tahap pertama

id Dinkes Bantul

6.329 nakes di Bantul dapat prioritas vaksin COVID-19 tahap pertama

Dinas Kesehatan Bantul, DIY (Foto ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Sebanyak 6.329 tenaga kesehatan di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mendapat prioritas untuk disuntik vaksin COVID-19 tahap pertama guna mendukung suksesnya program vaksinasi pemerintah dalam menekan penularan virus corona tersebut.

"Sebanyak 6.329 tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam penanganan COVID-19 di Bantul akan mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 gratis pada pelaksanaan vaksinasi tahap pertama," kata Juru Bicara Vaksin COVID-19 Bantul Abednego Dani Nugroho dalam keterangan resmi melalui media sosial, Rabu.

Menurut dia, vaksin COVID-19 tahap awal akan diprioritaskan menyasar kepada tenaga kesehatan, karena itu, Dinas Kesehatan Bantul telah menyiapkan sejumlah tenaga kesehatan yang akan divaksinasi.

"Termasuk sarana dan prasarana dan fasilitas kesehatan yang akan ikut mendukung program vaksinasi tersebut," kata Abednego yang juga Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Bantul.

Guna mendukung pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Dinkes menunjuk 27 puskesmas se-Bantul, RSUD Panembahan Senopati, RSPAU Hardjolukito, RS PKU Muhammadiyah, RS Elizabeth, RS UII, RS Nur Hidayah serta Klinik Wira Pratama Polres Bantul.

Kepala Dinkes Bantul Agus Budi Raharjo mengatakan berdasarkan koordinasi dengan Pemda DIY, pelaksanaan vaksinasi COVID-19 tahap pertama kemungkinan akan diluncurkan pada 14 atau 15 Januari, yang secara simbolis dilakukan kepada kepala daerah, dan para pejabat forkompinda, tokoh masyarakat, tokoh agama dan perwakilan masyarakat.

Berkaitan dengan persiapan pelaksanaan vaksinasi COVID-19, Agus mengatakan sudah mengadakan pelatihan bagi petugas atau vaksinator, termasuk mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung program pemerintah dalam menekan angka kasus konfirmasi positif COVID-19.

"Bulan lalu sudah kita lakukan pelatihan meskipun masih kurang, tapi intinya bahwa urusan infrastruktur, SDM (sumber daya manusia) dan urusan vaksinasi kita siap, karena sebetulnya vaksinasi atau imunisasi itu kita sudah berjalan rutin di jajaran kami," katanya.

Dia menjelaskan, baik di rumah sakit maupun puskesmas di Bantul sudah rutin melakukan vaksinasi atau imunisasi kepada masyarakat, hanya saja yang divaksinkan berbeda, meski secara umum proses penyuntikan vaksin masih sama.

"Proses masih sama, yang berbeda adalah aplikasi-aplikasi yang digunakan, kalau dari sisi SDM Insya Allah kita siap, sarana prasarana tidak ada masalah, kita punya sarana yang memenuhi syarat, dan SDM yang terlatih untuk vaksinasi secara umum," katanya.