Pemkab Kulon Progo galakkan "Gemarikan" tingkatkan konsumsi ikan

id Gemarikan,Kulon Progo,DKP Kulon Progo

Pemkab Kulon Progo galakkan "Gemarikan" tingkatkan konsumsi ikan

Pemkab Kulon Progo memasukan komoditas ikan lele untuk Bantuan Pangan Non Tunai dalam rangka meningkatkan angka konsumsi ikan. (Foto ANTARA/Sutarmi)

Melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan arti pentingnya makan ikan bagi pertumbuhan, kesehatan dan kecerdasan manusia.

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggalakkan gerakan memasyarakatkan makan ikan atau Gemarikan untuk meningkatkan konsumsi ikan masyarakat di wilayah ini.

Bupati Kulon Progo Sutedjo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan saat ini angka konsumsi ikan masyarakat Kulon Progo baru 26,49 kilogram per kapita per tahun atau di bawah rata-rata tingkat DIY 36,50 kilogram per kapita per tahun. Hal ini ditandai angka kasus stunting atau kekerdilan di Kabupaten Kulon Progo masih tinggi.

"Melalui gerakan memasyarakatkan makan ikan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan arti pentingnya makan ikan bagi pertumbuhan, kesehatan dan kecerdasan manusia," katanya.

Baca juga: Pasien COVID-19 di Kulon Progo bertambah 44 orang

Menurut dia, ikan dapat menjadi salah satu solusi utama bagi permasalahan gizi di masyarakat, karena ikan kaya akan gizi esensial yang sangat bermanfaat bagi kesehatan dan kecerdasan.

Ikan, lanjutnya,  mengandung DHA dan Omega 3, sehingga masyarakat harus membudayakan makan ikan.

"Kami mengakui masyarakat lebih memilih daging ayam dan telur dibandingkan ikan. Kami minta dinas mensosialisasikan lebih masyarakat tentang manfaat makan ikan bagi generasi muda," katanya.

Baca juga: Pemkab Kulon Progo menebar benih ikan di Waduk Sermo

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kulon Progo Sudarna menyampaikan rendahnya konsumsi makan ikan disebabkan beberapa faktor, antara lain rendahnya kesadaran akan arti pentingnya konsumsi ikan, sosial budaya, ekonomi dan pendapatan masyarakat.

“Di sisi lain, produksi perikanan Kulon Progo cukup tinggi yakni sebesar 18.791,61 ton di 2020, baik dari produksi budi daya maupun produksi penangkapan ikan, namun sayangnya angka konsumsi makan ikan belum sesuai harapan," katanya.

Menurut Sudarna selain sosialiasi Gemarikan, upaya lain untuk meningkatkan ketersediaan ikan dan sekaligus untuk meningkatkan konsumsi makan ikan masyarakat Kulon Progo adalah melalui Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) berupa ikan segar lele.

"Sejak 2020, BPNT di Kulon Progo salah satunya komoditas lele untuk kebutuhan protein hewani," katanya.