Yogyakarta (ANTARA) - Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta menyelenggarakan pameran secara offline produk dari 25 pelaku industri kecil menengah fesyen sebagai bentuk dukungan kepada perajin untuk bisa bertahan di masa pandemi.
“Setelah banyak menyelenggarakan pameran secara online, maka kali ini kami mencoba menyelenggarakan pameran offline yang khusus diikuti oleh pelaku industri kecil menengah (IKM) dari sektor fesyen,” kata Kepala Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta Tri Karyadi Riyanto di Yogyakarta, Selasa.
Pameran yang digelar di kompleks Balai Kota Yogyakarta tersebut difokuskan untuk pelaku usaha shibori, ecoprint, jumputan, dan lurik yang diharapkan menjadi kekuatan baru di Yogyakarta selain batik yang selama ini sudah dikenal luas.
Target utama dari pameran yang digelar selama empat hari, 7-10 September tersebut adalah aparatur sipil negara yang sehari-hari bekerja di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta.
Seluruh kepala dinas dari organisasi perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota Yogyakarta bahkan diwajibkan untuk membeli produk-produk yang dipamerkan.
“Nantinya, produk yang sudah dibeli tersebut akan diperagakan dalam kegiatan fashion show pada gelaran car free day pertengahan September,” katanya.
Tri Karyadi berharap, upaya tersebut mampu menggerakkan pelaku industri kreatif fesyen di Kota Yogyakarta untuk tetap bertahan bahkan mengembangkan usahanya meski menghadapi berbagai kesulitan di masa pandemi.
“Pasar memang masih lesu, belum bergeliat. Namun, semangat untuk tetap kreatif dan terus berinovasi sangat penting dimiliki oleh pelaku usaha,” katanya.
Tri memastikan, seluruh produk yang dipamerkan sudah melewati kurasi sehingga memiliki kualitas yang baik.
“Dalam masa pandemi ini, kuncinya adalah memastikan pelaku usaha terus berinovasi dan menghasilkan produk yang memiliki daya saing,” katanya.
Selain memfasilitasi pameran online maupun offline, bantuan yang disiapkan Dinas Perindustrian Koperasi dan UKM Kota Yogyakarta untuk pelaku IKM adalah bekerja sama dengan pelaku usaha di kawasan wisata seperti Malioboro.
“Produk pelaku usaha bisa masuk ke toko di Malioboro,” katanya yang juga sudah menjalin kerja sama dengan KAI Daop 6 untuk memfasilitasi tempat penjualan produk IKM Yogyakarta di Stasiun Tugu.
Berita Lainnya
Kemenperin: IKM kekuatan penting pertumbuhan industri manufaktur
Sabtu, 4 Mei 2024 16:39 Wib
Kemenperin memfasilitasi perlindungan kekayaan intelektual bagi IKM
Kamis, 25 April 2024 5:40 Wib
Kemenperin memacu industri kecil menengah hasilkan produk berkualitas
Rabu, 24 April 2024 16:06 Wib
Dinas Perdagangan Kulon Progo sebut IKM menyerap 62.342 tenaga kerja
Senin, 19 Februari 2024 9:15 Wib
Dinas Perdagangan Kulon Progo melatih wirausaha baru tumbuhkan IKM
Jumat, 16 Februari 2024 16:07 Wib
Indonesia kuasai 1,25 persen pangsa pasar kerajinan dunia
Rabu, 7 Februari 2024 15:47 Wib
Kemenperin promosikan merek lokal produk alat olahraga
Jumat, 13 Oktober 2023 6:27 Wib
IKM pemantik pertumbuhan ekonomi di Kulon Progo
Kamis, 14 September 2023 14:30 Wib