New York (ANTARA) - Harga minyak merosot pada akhir perdagangan Jumat pagi WIB setelah sempat menyentuh di atas 90 dolar AS per barel dan kemudian mundur, karena para pedagang menimbang prospek ekonomi yang memburuk terhadap potensi pengurangan produksi OPEC+ minggu depan.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November kehilangan 83 sen atau 0,9 persen, menjadi menetap di 88,49 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange, setelah naik setinggi 90,12 dolar AS selama sesi.
Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November merosot 92 sen atau 1,1 persen, menjadi ditutup pada 81,23 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Anggota terkemuka Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya, yang dikenal sebagai OPEC+, telah memulai diskusi tentang pengurangan produksi minyak pada pertemuan berikutnya 5 Oktober, tiga sumber mengatakan kepada Reuters.
Satu sumber OPEC mengatakan kepada Reuters bahwa pemotongan "mungkin", sementara dua sumber OPEC+ lainnya mengatakan anggota kunci telah berbicara tentang topik tersebut.
Reuters melaporkan minggu ini bahwa Rusia kemungkinan akan mengusulkan agar OPEC+ mengurangi produksi minyak sekitar 1 juta barel per hari (bph).
"Saat ini, pasar minyak tertatih-tatih antara kehancuran permintaan yang diinduksi Fed dan pasokan minyak yang ketat," kata Ryan Dusek, direktur di Grup Penasihat Risiko Komoditas di Opportunne LLP.
Pasar saham AS juga jatuh di tengah kekhawatiran bahwa perjuangan agresif Federal Reserve melawan inflasi dapat melumpuhkan ekonomi AS, dan karena investor khawatir tentang kekalahan di mata uang global dan pasar surat utang (obligasi).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Minyak berbalik melemah saat OPEC+ pertimbangkan memangkas produksi
Berita Lainnya
Konflik Iran-Israel picu kenaikan harga minyak dan emas
Rabu, 17 April 2024 19:31 Wib
Berpotensi naik, impor minyak mentah imbas konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 17:54 Wib
Pemerintah waspadai kenaikan harga minyak efek konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 5:31 Wib
Harga CPO melonjak dipengaruhi minyak nabati China dan AS
Sabtu, 30 Maret 2024 7:38 Wib
Pemerintah segera bayar utang "rafaksi" minyak goreng kepada pengusaha
Senin, 25 Maret 2024 16:25 Wib
HET minyak goreng ditahan selama Ramadhan
Rabu, 13 Maret 2024 18:51 Wib
Minyak sawit, ungkap BRIN, paling memungkinkan diolah jadi energi
Minggu, 3 Maret 2024 5:29 Wib
Belum memadai, produksi singkong Indonesia untuk energi, kata BRIN
Minggu, 3 Maret 2024 5:25 Wib