Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 dirancang sebagai instrumen untuk menjaga optimisme dan meningkatkan kewaspadaan Indonesia terhadap perubahan risiko global.
“APBN 2023 dirancang sebagai instrumen untuk menjaga optimisme dan terus meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan dari risiko global,” katanya dalam Konferensi Pers seusai Penyerahan DIPA dan Buku Daftar Alokasi Transfer ke Daerah TA 2023 di Istana Negara, Jakarta, Kamis.
Sri Mulyani menjelaskan terdapat tiga potensi krisis pada 2023 yaitu krisis pangan, energi, dan keuangan sehingga Indonesia harus meningkatkan kewaspadaan.
Ekonomi global dengan inflasi tinggi dan pengetatan moneter diperkirakan akan menyebabkan stagflasi bahkan tensi geopolitik juga berpotensi meningkatkan risiko dari nonekonomi.
Oleh sebab itu, ia menuturkan karena tantangan tahun depan berhubungan dengan pangan dan energi maka APBN diarahkan untuk merespons risiko tersebut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Sri Mulyani: APBN 2023 instrumen jaga optimisme RI dari risiko global
Berita Lainnya
Pemerintah membangun sumur pompa antisipasi kemarau di Indonesia
Rabu, 8 Mei 2024 12:23 Wib
Bulog agar perkuat cadangan pangan di Sleman, DIY, dari produksi dalam negeri
Jumat, 3 Mei 2024 9:05 Wib
Airlangga Hartarto kaji ulang BLT Mitigasi Risiko Pangan
Selasa, 23 April 2024 0:18 Wib
Petani muda Indonesia mengoptimalkan pertanian di lahan rawa
Sabtu, 20 April 2024 17:53 Wib
Pemkab Bantul: Harga pangan stabil usai Lebaran
Rabu, 17 April 2024 17:38 Wib
Dinas Pertanian Kulon Progo awasi pangan asal hewan di Pasar Bendungan
Senin, 8 April 2024 16:22 Wib
Dinkes Bantul amankan produk makanan tak layak konsumsi
Sabtu, 6 April 2024 22:53 Wib
BRIN meneliti manfaat sorgum turunkan diabetes di Flores
Jumat, 5 April 2024 17:45 Wib