Wabup: Pemerintah mendorong peningkatan ekspor alkes produk Sleman

id Wabup Sleman ,Mega Andalan Kalasan ,Mega Andalan Teknopark ,Ekspor produk Sleman ,Kabupaten Sleman ,Sleman

Wabup: Pemerintah mendorong peningkatan ekspor alkes produk Sleman

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa didampingi CEO PT Mega Andalan Kalasan (MAK) Buntoro melakukan pengguntingan bunga tali menandai peresmian Griya Cipta dan Rekayasa di kawasan Mega Andalan Teknopark, Prambanan, Sleman, Selasa (24/1/2023). ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto

Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Danang Maharsa mengatakan pemerintah daerah setempat sangat mendukung peningkatan dan perluasan ekspor alat-alat kesehatan (alkes) yang diproduksi PT Mega Andalan Kalasan (MAK) di Sleman.

"Tentunya ini kebanggaan bagi Sleman, karena adanya industri alat kesehatan yang memiliki standar internasional, dan telah berhasil ekspor ke Jepang, Australia dan Selandia Baru. Pemkab Sleman mendorong untuk peningkatan ekspor ke negara-negara lain," kata Danang seusai meresmikan Griya Cipta dan Rekayasa di kawasan Mega Andalan Teknopark, Prambanan, Sleman, Selasa.

Menurut dia, Pemkab Sleman sangat mengapresiasi kejelian membaca peluang bisnis kesehatan yang ditangkap MAK selama masa pandemi.

"Kami berharap keberadaan MAK bisa ikut membantu menurunkan angka kemiskinan, khususnya di daerah Kapanewon (Kecamatan) Prambanan yang selama ini masih terbilang tinggi," katanya.

CEO PT Mega Andalan Kalasan (MAK) Buntoro mengatakan pertumbuhan bisnis alat kesehatan (alkes) mencatatkan tren positif di masa pandemi COVID-19.

"Peluang usaha alat kesehatan ini tidak akan turut surut meskipun saat ini situasi pandemi telah melandai," katanya.

Menurut dia, produk yang berkaitan dengan kesehatan bakal relatif aman terhadap ancaman resesi, dan isu resesi dirasa tidak akan berpengaruh besar.

"Ketika terjadi pandemi COVID-19, produk alat kesehatan sangat dibutuhkan bahkan pada 2020, penjualan ekspor ke Australia mulai berjalan. Tahun kemarin 40 persen pangsa kami adalah pasar ekspor dan 60 persen domestik," katanya.

Ia mengatakan, pada tahun lalu pihaknya mampu mengirim 200 kontainer produk setara nilai 7 juta Dolar Amerika ke Jepanag, Australia dan Selandia Baru.

"Produk ekspor tersebut berupa 'hospital bed' atau tempat tidur bagi pasien rumah sakit," katanya.

Buntoro mengatakan, untuk tahun ini pihaknya juga berencana melakukan ekspansi ke pasar Amerika Serikat. Walaupun hambatannya dirasa akan cukup besar karena harus memenuhi regulasi US FDA yang persyaratannya rumit.

"Namun kami tetap optimistis bisa menembus pasar Amerika. Sebelumnya kami sudah ada pengalaman mendapatkan CE Marking untuk pasar Eropa," katanya.

Ia mengatakan, sedangkan pembangunan Griya Cipta dan Rekayasa ini merupakan salah satu upaya untuk mengembangkan pasar.

Di dalam gedung seluas 1.500 meter persegi itu terdapat "show room" dan ruang kerja para "engineer" dalam merancang produk baru.

"Dalam Griya Cipta dan Rekayasa ini dikembangkan bengkel 'engineering' yang digunakan untuk pembuatan 'prototype'," katanya.

Selain itu juga terdapat laboratorium pengujian yang telah terakreditasi KAN untuk menguji setiap produk yang dihasilkan sesuai dengan standar internasional yang berlaku.

"Hadirnya Griya Cipta dan Rekayasa, saat ini Mega Andalan Teknopark sudah lengkap meliputi pusat pembelajaran, akademi teknik, 'export oriented production plant', kawasan berikat, gudang berikat, sarpras industri komponen plastik, dan sarpras industri roda dan kastor," katanya.

 
Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa melihat produk alat kesehatan kualitas ekspor yang diproduksi Mega Andalan Kalasan di show room Griya Cipta dan Rekayasa di kawasan Mega Andalan Teknopark, Prambanan, Sleman, Selasa (24/1/2023). ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto
Pewarta :
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024