Tangani stunting, Bantul programkan penanaman padi nutrisi tinggi seluas 1.476 hektare

id Penanaman padi ,Nutrisi tinggi ,Penanggulangan stunting

Tangani stunting, Bantul programkan penanaman padi nutrisi tinggi seluas 1.476 hektare

Salah satu lahan pertanian di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. (ANTARA/Hery Sidik)

Bantul (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memprogramkan penanaman padi Inpari Nutri Zinc, varietas padi yang memiliki kandungan gizi tinggi di lahan seluas 1.476 hektare pada tahun anggaran 2023 .

"Di Kabupaten Bantul itu angka stunting masih tinggi, kami selaku OPD (organisasi perangkat daerah) teknis, untuk penanggulangan stunting ini, kami memprogramkan penanaman padi jenis Nutri Zinc," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul, Joko Waluyo di Bantul, Rabu.

Menurut dia, padi Nutri Zinc merupakan varietas unggul yang mempunyai kandungan nutrisi lain dengan padi yang lain. Dengan gizi yang lebih tinggi ini menjadikan padi tersebut sebagai salah satu dari komoditas pertanian untuk penanganan stunting.

Baca juga: Dinkes : Tingginya kasus kekerdilan di Gunungkidul disebabkan anemia

"Untuk tanaman padi Nutri Zinc ini kami telah mendapat alokasi seluas 1.476 hektare, bibitnya ada subsidi dari pemerintah, kekurangannya swadaya dari petani sendiri," katanya.

Dia menjelaskan, penanaman padi dengan nutrisi tinggi ini akan dimulai pada musim tanam dalam waktu dekat ini. Saat ini pihaknya sedang menyelesaikan proses verifikasi lahan dan calon petani yang akan mengembangkan budi daya tanaman pangan itu.

"Jadi tujuannya untuk penanganan stunting, rencananya musim tanam depan ini langsung, kami sudah survei calon petani calon lahan untuk 1.476 hektare, di semua lahan bisa, sama dengan padi biasa, hanya banyak gizinya," katanya.

Menurut dia, daerah lain yang mengembangkan tanaman padi tersebut di Kulon Progo, sementara di Bantul masih sedikit, kurang dari lima hektare, sejauh ini pihaknya tidak menemukan kekurangan padi ini selain kelebihan bergizi tinggi.

"Kalau kekurangan belum ada, dan menurut para peneliti itu salah satu bentuk untuk penanggulangan stunting dengan konsumsi itu, di Bantul baru kecil, dua sampai lima hektare, jadi belum begitu banyak," katanya.

Dia mengatakan, rencananya setelah tanaman padi menghasilkan, pihaknya akan bekerja sama dengan rumah sakit, agar bisa digunakan sebagai konsumsi pasien.

"Kami juga bekerja sama dengan rumah sakit untuk pemasaran, jadi nanti produk padi ini rumah sakit juga membeli untuk konsumsi pasien yang ada di rumah sakit, karena kandungan gizinya lebih tinggi dibandingkan dengan lainnya," katanya.

Baca juga: Kodim-Pemkab Sleman menyalurkan bantuan bagi anak stunting