Kulon Progo laksanakan pengarusutamaan gender dalam pembangunan

id pengarusutamaan gender,Dinsos-P3A Kulon Progo ,Kulon Progo

Kulon Progo laksanakan pengarusutamaan gender dalam pembangunan

Kepala Dinsos-P3A Kulon Progo Irianta. (ANTARA/Sutarmi)

Kulon Progo (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, melaksanakan pengarusutamaan gender dalam pemerintahan mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan dalam rangka pemberdayaan perempuan.

Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos-P3A) Kulon Progo Irianta di Kulon Progo, Rabu, mengatakan kebijakan pemberdayaan perempuan dilakukan dengan mengintegrasikan gender dalam pembangunan daerah mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi atas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan daerah.

"Pengarusutamaan gender (PUG) dilaksanakan di semua bidang pembangunan," kata Irianta.

Ia mengatakan kebijakan PUG juga dilakukan dengan melakukan pembinaan dalam bidang ekonomi produktif. Hampir di semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terdapat kegiatan pembinaan dan peningkatan ekonomi perempuan.

Sebagai contoh di Dinsos-P3A ada berbagai program mulai dari Kelompok Ekonomi Produktif Desa Prima. Kemudian, Peningkatan Peran Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS) dan perempuan pelaku industri rumahan.

Selanjutnya, Dinas Pertanian dan Pangan melalui program kelompok wanita tani, Dinas Kelautan dan Perikanan melalui kelompok pengolahan dan pemasaran (Poklasar).

Program PUG di Dinas Perdagangan dan Perindustrian yakni kegiatan pelatihan-pelatihan, fasilitasi pemasaran, peningkatan produk, fasilitasi perijinan. Dinas Koperasi dan UKM melalui kurasi produk dan Dinas Kesehatan melalui PIRT.

"Program tersebut dalam rangka pemberdayaan perempuan dalam bidang ekonomi supaya lebih maju dan mandiri," katanya.

Irianta juga mengatakan Dinsos-P3A Kulon Progo juga melakukan sosialisasi/pendidikan politik perempuan. Kemudian juga meningkatkan peran perempuan dalam pengambilan keputusan.

"Pendidikan politik ini diharapkan mampu mendukung keterwakilan 30 persen perempuan dalam pemilu legislatif. Hal yang tidak kalah penting, yakni meningkatkan layanan kesehatan bagi ibu dan anak," katanya.

Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Kulon Progo Muhtarom Asrori mengatakan pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi sangat penting. Seperti dilakukan oleh dinas teknis mulai dari pelatihan membuat produk olahan berbasis potensi lokal hingga pemasaran.

"Perempuan maju, maka ekonomi Kulon Progo akan kuat," katanya.