Yogyakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Dr Suhardi Hardjolukito mengenalkan tata cara pemberian Bantuan Hidup Dasar (BHD) pada henti jantung kepada staf serta taruna dan taruni Akademi Angkatan Udara (AAU) Yogyakarta.
Kepala RSPAU Hardjolukito Marsekal Pertama TNI dr Mukti A Berlian usai pelatihan pengenalan BDH pada henti jantung di Gedung Sabang Merauke AAU Yogyakarta, Senin, mengatakan, bahwa di Indonesia penyebab kematian tertinggi salah satunya adalah henti jantung.
"Hal ini harus kita respons dengan baik sesuai dengan program pemerintah yaitu paling tidak mengetahui bagaimana cara penanganan bantuan hidup dasar pada manusia sehingga menekan angka kematian atau kesakitan yang ada saat ini," katanya.
Menurut dia, pengenalan BDH pada kondisi seseorang yang mengalami henti jantung juga dapat membantu program pemerintah menekan kasus kematian, sehingga harapannya dengan pelatihan bagi staf dan taruna AAU, nantinya mereka bisa lebih tahu dan apa yang harus dilakukan.
Apalagi, lanjut dia, seperti yang disebutkan Kolonel Kes dr Margono Gatot Suwandi saat memberikan pengarahan dan pelatihan, bahwa tanpa ada bantuan hidup dasar tersebut peluang selamat hanya 10 persen.
"Sedangkan kalau ada bantuan hidup dasar peluang selamat menjadi 30 sampai 50 persen, sangat jauh sekali kita bisa menyelamatkan orang yang memang harus dibantu atau mengalami henti jantung," katanya.
Oleh sebab itu, kata dia, RSPAU Hardjolukito ingin terus melakukan dan mengenalkan kepada seluruh anggota TNI AU untuk bisa mengetahui bagaimana tata cara penanggulangan atau melakukan bantuan hidup dasar pada kasus henti jantung.
"Hal ini akan kami laksanakan secara rutin karena merupakan standar internasional yang harus kita lakukan sebagai orang yang bisa membantu orang lain dalam meningkatkan nilai hidup," katanya.
Gubernur AAU Marsekal Muda TNI Eko Dono Indarto mengatakan pengenalan BDH pada henti jantung bagi taruna dan taruni AAU ini merupakan kesempatan yang luar biasa bagi AAU, karena bisa mendidik para taruna dan taruni untuk mengerti dan paham tentang apa yang terjadi di lingkungannya.
"Khususnya kita lihat bahwa kegiatan para taruna dan taruni itu sangat sarat dengan kegiatan fisik yang notabene tidak pernah menutup kemungkinan satu di antaranya atau orang di sekitarnya mengalami henti jantung atau serangan jantung. Ini ilmu yang sangat bagus," katanya.
Oleh karena itu, ia bersyukur bisa berkolaborasi dengan RSPAU Hardjolukito dengan diberikannya ilmu dasar kepada para taruna dan taruni AAU agar nanti punya kemampuan untuk bisa membantu menyelamatkan nyawa orang lain.
"Ini sangat bagus, nanti manakala mereka harus latihan dan menemui kondisi di lapangan yang masih jauh dari tim medis, pertolongan pertama bisa dilakukan oleh para taruna dan taruni kita. Total taruna dan taruni kita ada 522 orang," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: RSPAU kenalkan Bantuan Hidup Dasar pada henti jantung bagi taruna AAU
Berita Lainnya
Pemkab Bantul alokasikan Rp2 miliar untuk operasional TPST Modalan
Senin, 18 November 2024 19:41 Wib
Bantul memperoleh kuota transmigrasi sebanyak empat keluarga pada 2024
Senin, 18 November 2024 16:14 Wib
DLH sebut TPST di Bantul serap ratusan tenaga kerja
Senin, 18 November 2024 9:10 Wib
Bawaslu Bantul mengefektifkan patroli pengawasan jelang akhir kampanye
Minggu, 17 November 2024 15:19 Wib
DLH Bantul: TPST Modalan olah sampah jadi pupuk kompos dan maggot
Minggu, 17 November 2024 13:36 Wib
Polres Bantul terjunkan 59 personel amankan debat paslon pilkada
Sabtu, 16 November 2024 8:48 Wib