Yogyakarta (ANTARA) - Kepala Museum Pusat TNI Angkatan Udara Dirgantara Mandala (Muspusdirla) Kolonel Sus Yuto Nugroho mengatakan bahwa media sosial menjadi media alternatif untuk mengenalkan museum kepada masyarakat, termasuk media mainstream.
Kolonel Sus Yuto Nugroho mengatakan hal itu dalam paparannya berjudul 'Strategi Promosi Museum Melalui Media Sosial' pada Acara Fasilitasi Forum Komunikasi Museum Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 2023 di Muspusdirla kompleks Pangkalan Udara (Lanud) Adisutjipto Yogyakarta, Jumat.
"Banyak macam media sosial yang bisa digunakan untuk mengenalkan dan mempublikasikan kegiatan museum, mulai dari Facebook, YouTube, WhatApp hingga Instagram serta masih banyak lagi aplikasi lain," kata dia dalam keterangan tertulis dari Lanud Adisutjipto.
Menurut dia, kecanggihan media sosial mampu menyampaikan informasi dengan jarak yang tak terbatas.
"Media sosial saling terkoneksi serta menghubungkan berbagai informasi dengan semua orang secara bersamaan," katanya.
Di Muspusdirla sendiri terdapat berbagai macam koleksi, mulai dari seragam TNI Angkatan Udara hingga aneka jenis pesawat terbang yang pernah digunakan TNI AU.
"Koleksi pesawat terbang di Muspusdirla sebagian besar pernah digunakan TNI Angkatan Udara. Pesawat-pesawat tersebut selain hasil karya putra Bangsa Indonesia, juga dari berbagai negara, baik negara Blok Barat dan Blok Timur," katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sejarah dan Permuseuman Dinas Kebudayaan Bantul Kun Ernawati mengatakan keberadaan museum di Bantul merupakan kekuatan besar untuk ikut mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Bantul.
"Untuk itu diperlukan komunikasi, kerja sama, dan saling membantu antarmuseum," katanya.