RI tingkatkan upaya pertumbuhan inklusif

id Sri Mulyani,G7,Pertumbuhan Inklusif,Kemiskinan Ekstrem

RI tingkatkan upaya pertumbuhan inklusif

Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani (kanan) menjadi salah satu penanggap hasil penelitian Ekonom sekaligus Profesor di Universitas Columbia, Amerika Serikat Joseph Stiglitz (kiri) dalam acara Dialog Bersama Negara Mitra G7 di sela Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara-Negara G7 di Niigata, Jepang, Jumat (12/05/2023). (ANTARA/HO-Kementerian Keuangan)

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) RI Sri Mulyani mengatakan Indonesia akan terus meningkatkan upaya untuk mendorong pertumbuhan dan pembangunan inklusif dengan memberantas kemiskinan ekstrem dan mengurangi gizi buruk (stunting).

"Melalui percepatan reformasi struktural, kami juga fokus mengatasi berbagai kesenjangan, termasuk dalam hal sumber daya manusia, infrastruktur, dan peranan kementerian/lembaga," ujar Sri Mulyani dalam acara Dialog Bersama Negara Mitra G7, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Pertumbuhan inklusif adalah pertumbuhan yang menuntut partisipasi semua pihak agar turut andil dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian ketika perekonomian tumbuh, maka kemiskinan, ketimpangan, dan pengangguran akan menurun.

Seluruh upaya tersebut berkaitan dengan kesejahteraan yang sangat penting karena merupakan bagian dari cita-cita Indonesia, yaitu menciptakan masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mewujudkannya, Sri Mulyani menuturkan Indonesia telah melakukan banyak hal.

Salah satu langkah yang dilakukan yakni dengan meningkatkan alokasi anggaran untuk perlindungan sosial, termasuk di masa pandemi COVID-19, sehingga Indonesia berhasil menurunkan tingkat kemiskinan relatif cepat dari 10,2 persen selama pandemi menjadi 9,6 persen pada tahun 2022.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menkeu: RI akan terus tingkatkan upaya mendorong pertumbuhan inklusif
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024