Dinkop UKM Sleman menggelar forum komunikasi UMKM dan temu usaha
Sleman (ANTARA) - Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menggelar kegiatan Forum Komunikasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) serta temu usaha untuk menciptakan sinergi dan mempererat kolaborasi pengembangan UMKM di Sleman.
Kegiatan yang diikuti ratusan pelaku UMKM serta pelaku ekonomi dan pariwisata ini dibuka oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Selasa.
Kustini Sri Purnomo berharap melalui forum ini masyarakat Sleman, terutama para pelaku UMKM dan pelaku usaha semakin berdaya saing. "UMKM naik kelas saya harap tidak hanya sebatas slogan saja, tapi harus kita upayakan bersama," katanya.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan upaya yang sangat tepat untuk menciptakan sinergi serta mempererat kolaborasi dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Sleman.
"Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah agar mendorong peningkatan pangsa pasar melalui pengembangan sarana promosi, forum bisnis, informasi, penetrasi, jaringan pasar serta kemitraan usaha. Dengan sinergi tersebut akan terjalin hubungan yang saling menguntungkan," katanya.
Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Sleman Haris Martapa mengatakan acara temu usaha ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi dari pemerintah berupa pertemuan antara para pengusaha baik mikro maupun besar untuk membicarakan masalah kerja sama perdagangan, produksi, atau sinergi lainnya yang saling menguntungkan.
"Manfaat yang diharapkan dari kegiatan temu usaha ini diantaranya yaitu untuk meningkatkan penjualan produk UMKM dengan cara menjembatani kerja sama dengan pelaku usaha besar dengan usaha mikro," katanya.
Ia mengatakan, manfaat lainnya adalah sebagai sarana mempertemukan sesama pelaku usaha mikro untuk saling kenal dan bekerja sama.
Pada kegiatan temu usaha kali ini diikuti oleh 100 orang terdiri dari 67 pelaku usaha mikro yang terdiri dari produsen makanan, minuman, craft, fesyen, tanaman hias, jasa interior sedangkan 33 calon 'buyer' (pembeli) berasal dari pengusaha objek wisata, toko oleh-oleh, agen perjalanan, toko modern, hotel dan koperasi," katanya.
Haris mengatakan saat ini di Sleman terdapat kurang lebih 90.600 UMKM, dan yang sudah masuk menjadi anggota Forum Komunikasi UMKM sekitar 13.000 UMKM.
Kegiatan yang diikuti ratusan pelaku UMKM serta pelaku ekonomi dan pariwisata ini dibuka oleh Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo di Sleman, Selasa.
Kustini Sri Purnomo berharap melalui forum ini masyarakat Sleman, terutama para pelaku UMKM dan pelaku usaha semakin berdaya saing. "UMKM naik kelas saya harap tidak hanya sebatas slogan saja, tapi harus kita upayakan bersama," katanya.
Menurut dia, kegiatan ini merupakan upaya yang sangat tepat untuk menciptakan sinergi serta mempererat kolaborasi dalam pengembangan UMKM di Kabupaten Sleman.
"Hal ini sesuai dengan Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1999 tentang Pemberdayaan Usaha Menengah agar mendorong peningkatan pangsa pasar melalui pengembangan sarana promosi, forum bisnis, informasi, penetrasi, jaringan pasar serta kemitraan usaha. Dengan sinergi tersebut akan terjalin hubungan yang saling menguntungkan," katanya.
Kepala Dinas Koperasi UKM Kabupaten Sleman Haris Martapa mengatakan acara temu usaha ini merupakan salah satu bentuk fasilitasi dari pemerintah berupa pertemuan antara para pengusaha baik mikro maupun besar untuk membicarakan masalah kerja sama perdagangan, produksi, atau sinergi lainnya yang saling menguntungkan.
"Manfaat yang diharapkan dari kegiatan temu usaha ini diantaranya yaitu untuk meningkatkan penjualan produk UMKM dengan cara menjembatani kerja sama dengan pelaku usaha besar dengan usaha mikro," katanya.
Ia mengatakan, manfaat lainnya adalah sebagai sarana mempertemukan sesama pelaku usaha mikro untuk saling kenal dan bekerja sama.
Pada kegiatan temu usaha kali ini diikuti oleh 100 orang terdiri dari 67 pelaku usaha mikro yang terdiri dari produsen makanan, minuman, craft, fesyen, tanaman hias, jasa interior sedangkan 33 calon 'buyer' (pembeli) berasal dari pengusaha objek wisata, toko oleh-oleh, agen perjalanan, toko modern, hotel dan koperasi," katanya.
Haris mengatakan saat ini di Sleman terdapat kurang lebih 90.600 UMKM, dan yang sudah masuk menjadi anggota Forum Komunikasi UMKM sekitar 13.000 UMKM.