Kulon Progo, DIY (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) melaksanakan survei vektor leptospirosis di Kecamatan/Kapanewon Girimulyo dan Nanggulan karena jumlah kasus leptospirosis di wilayah cukup tinggi.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kulon Progo Rina Nuryati di Wates, Kulon Progo, Jumat, mengatakan perkembangan kasus leptospirosis pada 2023 mengalami kenaikan tajam dibandingkan tahun sebelumnya sebanyak 22 kasus dengan tiga kematian.
Ia mengatakan situasi leptospirosis sampai dengan akhir Mei 2023 sebanyak 50 kasus dengan delapan kematian (CFR 16 persen) melebihi situasi normal nasional 15 persen.
"Untuk mengetahui sumber penularan maka dilakukan survei vektor dengan memasang perangkap tikus (trap) di dua wilayah Girimulyo dan Nanggulan. Harapannya kasus leptospirosis di wilayah ini dapat ditekan," katanya.
Ia mengatakan kasus leptospirosis terbanyak 2023 di Kapanewon Girimulyo dan Nanggulan. Untuk mengetahui sumber penularan maka dilakukan survei vector dengan memasang perangkap tikus (trap) di dua wilayah yaitu Dusun Wadas (Girimulyo) pada 15 dan 16 Juni 2023 serta Kalurahan Jatisarono (Sentolo) pada 24 dan 25 Juni 2023.
Tikus-tikus yang terperangkap kemudian diambil darah dan ginjalnya untuk diperiksa ke Balai Besar Litbang Vektor dan Reservoir Penyakit (B2P2VRP) Salatiga.
Kegiatan ini bekerja sama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta.
"Sebelum dilakukan pemasangan traping tikus, dilakukan wawancara perilaku masyarakat dengan Kerjasama dari Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Kulon Progo," kata Rina Nuryati .
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo Sri Budi Utami mengatakan leptospirosis merupakan penyakit zoonosis. Penyakit ini menular ke manusia melalui kulit yang lecet. Jika tertular, pasien akan merasakan gejala seperti demam, sakit kepala dan nyeri otot. Apabila merasakan gejala itu, masyarakat diminta segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat ikut serta mencegah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti cuci tangan setelah beraktivitas.
"Kami juga mengimbau masyarakat menjaga kebersihan lingkungan, pengendalian binatang rodent (tikus) dan menutup tempat penampungan air," demikian Sri Budi Utami.
Berita Lainnya
DPRD Kulon Progo meminta pemerintah evaluasi pembangunan exit tol YIA
Minggu, 28 April 2024 20:03 Wib
Gapoktan Sumber Makmur Kulon Progo membudidayakan benih bawang merah
Minggu, 28 April 2024 20:00 Wib
Banggar DPRD Kulon Progo mendorong pemkab inovatif turunkan kemiskinan
Sabtu, 27 April 2024 11:51 Wib
KPU Kulon Progo menyiapkan alat bukti menghadapi gugatan di MK
Jumat, 26 April 2024 23:43 Wib
KPU Kulon Progo mengintensifkan sosialisasi pilkada tingkatkan partisipasi
Jumat, 26 April 2024 19:51 Wib
Ketua PDIP Kulon Progo resmi daftar calon bupati melalui PDIP DIY
Kamis, 25 April 2024 21:45 Wib
Ketua Ormas PGN mengambil formulir pendaftaran cabup di PDIP Kulon Progo
Kamis, 25 April 2024 19:48 Wib
Anggota DPRD Kulon Progo meminta tingkatkan anggaran sektor pertanian
Kamis, 25 April 2024 11:37 Wib