Ponorogo, Jawa Timur (ANTARA) - Dua sekolah dasar negeri di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur nyaris tak mendapat peserta didik (murid) baru, meski pihak sekolah telah memberi fasilitas seragam gratis dan uang tabungan.
"Tahun lalu (SD) kami ada lima anak (murid baru) yang mendaftar, tahun ini bahkan hanya satu," kata Kepala SDN 1 Setono Prayitno ditemui ruang kerjanya di Desa Setono Kecamatan Jenangan, Ponorogo, Senin.
Penurunan minat calon siswa untuk bersekolah di SDN 1 Setono disebut sudah terlihat sejak beberapa tahun terakhir.
Ia menduga penyebabnya bukan lantaran calon peserta didik yang semakin sedikit, tetapi dipengaruhi keberadaan madrasah ibtidaiah atau MI plus serta orientasi orang tua calon siswa yang kini cenderung menyekolahkan anak di sekolah berbasis agama.
"Area wilayah SD Setono itu lapangan ke timur cuma satu dukuh, kalau barat sudah (siswa) masuk ke MI, ke utara sudah masuk wilayah Desa Japan Kecamatan Babadan," katanya.
Prayitno menambahkan untuk sementara satu siswa murid baru tersebut tetap diajar walaupun hanya sendiri. Pihaknya juga masih membuka pendaftaran secara tatap muka, hingga nanti ada tambahan murid baru.
Dirinya juga berharap tahun depan dari lembaga berusaha untuk mempromosikan SDN Setono bisa mendapatkan murid yang lebih banyak.
"Memang masih jauh dari harapan, tapi kita masih buka pendaftaran secara tatap muka semoga ada tambahan murid baru," ujar dia.
Selain SDN 1 Setono, kondisi lebih buruk dialami SDN Jalen di Desa Jalen Kecamatan Balong yang tak mendapatkan satupun siswa baru.
Padahal, pihak sekolah sudah memberi iming-iming "bonus" fasilitas seragam gratis hingga uang tabungan senilai Rp150 ribu per bulan.
Kepala SDN Jalen Dedy Adi Nugroho mengatakan, sebenarnya tahun ajaran baru ini ada dua siswa yang mendaftar.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Dua SDN di Ponorogo hanya mendapat satu murid baru
Berita Lainnya
SEVENTEEN-Spotify rilis "The Best Album"
Sabtu, 4 Mei 2024 6:40 Wib
KPU Yogyakarta: Baru satu orang konsultasi calon perseorangan Pilkada 2024
Jumat, 3 Mei 2024 18:34 Wib
Hidrogen sebagai EBT memiliki peluang di Indonesia
Kamis, 2 Mei 2024 19:54 Wib
Pemerintah diminta berhati-hati buka fakultas kedokteran di Indonesia
Rabu, 1 Mei 2024 19:17 Wib
Tonton produk kendaraan listrik baru di PEVS 2024
Rabu, 1 Mei 2024 6:27 Wib
Metaverse menjadi terobosan baru kenalkan wisata desa Indonesia ke mancanegara
Rabu, 1 Mei 2024 1:00 Wib
BRIN menggarap riset konversi pembangkit listrik batu bara jadi nuklir di Indonesia
Selasa, 30 April 2024 7:46 Wib
Pemerintahan baru jangan mudah mengganti kurikulum pendidikan sekolah
Senin, 29 April 2024 13:51 Wib