Kelompok tani modern miliki konsep Neo Marhaenisme

id kepala Staf Kepresidenan Moeldoko

Kelompok tani modern miliki konsep Neo Marhaenisme

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko saat menerima sejumlah kelompok petani modern di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin (11/9/2023). ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga

Jakarta (ANTARA) - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut kelompok tani modern memiliki konsep Neo Marhaenisme, karena memiliki tujuan membantu meningkatkan pertanian dan kesejahteraan petani nasional.
 

“Anda lahir dengan konsep baru yang lebih memberikan jalan terang atas pertanian Indonesia, maka saya berani mengatakan Anda bagian dari konsep Neo Marhaenis,” ujar Moeldoko saat menerima kelompok tani modern di Gedung Bina Graha, Jakarta, Senin.

Moeldoko menjelaskan dalam konsep pemikiran Presiden pertama RI Soekarno tentang Marhaenisme, Bung Karno kala itu bertemu dengan petani yang bernama Marhaen, yang memiliki alat produksi dan sebidang lahan, namun kondisinya masih memprihatinkan. Melalui konsep Marhaenisme, Bung Karno ingin petani meningkat kesejahteraannya.

Moeldoko yang juga Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) itu melihat tujuan dari konsep Marhaenisme Bung Karno ini sangat bagus yang bertujuan mencari keadilan dan kesejahteraan.

“Jangan dilihat aspek politik, tapi lihat ujungnya (tujuannya) bagaimana para petani bisa menikmati kesejahteraan,” jelasnya.

Dia menekankan kehadiran petani modern dengan solusi dan inovasi digital tak ubahnya konsep Marhaenisme Bung Karno yang ingin meningkatkan keadilan dan kesejahteraan bagi petani, maka ia menyebut konsep petani modern sebagai Neo Marhaenisme.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Moeldoko: kelompok tani modern miliki konsep Neo Marhaenisme

Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024