Sleman (ANTARA) - Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sutiasih menyebutkan bahwa sasaran pekerja dalam program padat karya adalah masyarakat dengan jam kerja kurang dari 40 jam per minggu.
"Program padat karya diharapkan membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat terutama penganggur dan setengah penganggur atau yang jam kerjanya kurang dari 40 jam per minggu," katanya pada kegiatan padat karya infrastruktur yang berada di Padukuhan Druju, Margodadi, Seyegan, Rabu.
Menurut dia, hal tersebut diharapkan akan menjadikan pemerataan ekonomi ke pedesaan sekaligus mengatasi kesenjangan.
"Padat karya merupakan program pemerintah berbasis pemberdayaan masyarakat, serta bersifat produktif yang mengutamakan pemanfaatan sumber daya, tenaga kerja, dan teknologi lokal untuk menambah pendapatan, mengurangi kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan rakyat," katanya.
Ia mengatakan, pada 2023, Pemerintah Kabupaten Sleman melalui disnaker mengalokasikan anggaran untuk pelaksanaan padat karya infrastruktur Rp159.982.000 per lokasi dan dilaksanakan di 17 lokasi.
"Padat karya yang didanai APBD melibatkan tenaga kerja sejumlah 42 orang di masing-masing lokasi," katanya.
Sehingga, kata dia, padat karya di 17 lokasi melibatkan sebanyak 714 orang tenaga kerja.
"Tidak hanya manfaat peningkatan kesejahteraan bagi pekerja, namun juga manfaat kesejahteraan bagi masyarakat melalui peningkatan sarana dan prasarana," katanya.
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo meresmikan pembangunan talud hasil dari pelaksanaan padat karya infrastruktur yang berada di Padukuhan Druju, Margodadi, Seyegan.
Peresmian ditandai dengan memecahkan kendi berisi air serta penandatanganan prasasti oleh Bupati Sleman.
Kustini mengapresiasi masyarakat Padukuhan Druju yang telah bergotong royong merampungkan pembangunan talud (dinding penahan tanah) melalui program yang diampu oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Sleman ini.
Ia berharap, hasil dari pembangunan talud ini nantinya dapat bermanfaat serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di Padukuhan Druju, Margodadi.
"Ini kalau dilelangkan hasilnya pasti kurang maksimal. Dengan adanya program padat karya ini, masyarakat sendiri yang bergotong royong dan merasa handarbeni (ikut merasakan). Dan yang terpenting adalah dengan padat karya ini bisa memberdayakan masyarakat," katanya.
Selain meresmikan pembangunan talud yang ada di Padukuhan Druju, peresmian hasil padat karya pada kali ini juga dilakukan peresmian untuk tiga lokasi lainnya, yakni Padukuhan Klangkapan II, Margoluwih, Seyegan berupa corblok, Padukuhan Duren Sawit, Mororejo, Tempel berupa talud jalan, Padukuhan Mejing Kidul, Ambarketawang, Gamping berupa corblok.
Berita Lainnya
BKKBN DIY meluncurkan Sekolah Lansia BKL Melati Cangkring di Sleman
Jumat, 3 Mei 2024 19:14 Wib
Ribuan guru di Sleman ikuti Senam Sehat Profil Pelajar Pancasila
Jumat, 3 Mei 2024 17:19 Wib
Pemkab Sleman mewajibkan seluruh pegawai memiliki biopori
Jumat, 3 Mei 2024 11:11 Wib
Bulog agar perkuat cadangan pangan di Sleman, DIY, dari produksi dalam negeri
Jumat, 3 Mei 2024 9:05 Wib
Sejumlah sekolah di Sleman mengkompilasi karya seni pada Konser Hardiknas
Kamis, 2 Mei 2024 14:35 Wib
Pemkab Sleman berkomitmen bantu selesaikan SHM Apartemen Malioboro City
Rabu, 1 Mei 2024 19:15 Wib
Peringati Hari Buruh, Pemkab Sleman gelar Jalan Santai Tripatit
Rabu, 1 Mei 2024 15:04 Wib
Liga 1: PSS Sleman lolos degradasi usai gulung Persib Bandung
Rabu, 1 Mei 2024 1:14 Wib