PHRI Sleman memaksimalkan layanan "FnB" selama "low season"
Sleman (ANTARA) - Pelaku jasa usaha pariwisata perhotelan dan restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memaksimalkan penawaran dan pelayanan Food and Beverages (FnB) selama masa "low season".
"Pada Agustus dan September atau masa 'low season' memang tingkat hunian hotel maupun kunjungan ke restoran mengalami penurunan, sehingga kami berupaya memaksimalkan sektor lain seperti FnB dan paket pernikahan," kata Ketua PHRI Sleman Joko Paromo di Sleman, Jumat.
Menurut dia, dengan memaksimalkan sektor tersebut maka turunnya angka pemesanan hotel, restoran, dan jasa pariwisata lain dapat tertutupi.
"Ya namun ini tentunya juga harus disertai dengan kreativitas untuk dapat memberikan sajian yang menarik pengunjung," katanya.
Ia mengatakan, penawaran sektor FnB harus semenarik mungkin dengan menyajikan menu-menu spesial yang mampu mengundang pengunjung.
"Ini bisa dikreasikan semisal dengan sajian menu khas Nusantara atau menu-menu lainnya Asia atau Eropa yang menarik," katanya.
Begitu juga dengan penawaran untuk paket konsumsi kegiatan pernikahan, acara keluarga atau kegiatan lain seperti reuni yang menawarkan sesuatu yang menarik dan terjangkau.
"Intinya kami harus kreatif, karena sektor itu adalah penyumbang 'revenue' (pendapatan) yang cukup bagus," kata Joko.
"Pada Agustus dan September atau masa 'low season' memang tingkat hunian hotel maupun kunjungan ke restoran mengalami penurunan, sehingga kami berupaya memaksimalkan sektor lain seperti FnB dan paket pernikahan," kata Ketua PHRI Sleman Joko Paromo di Sleman, Jumat.
Menurut dia, dengan memaksimalkan sektor tersebut maka turunnya angka pemesanan hotel, restoran, dan jasa pariwisata lain dapat tertutupi.
"Ya namun ini tentunya juga harus disertai dengan kreativitas untuk dapat memberikan sajian yang menarik pengunjung," katanya.
Ia mengatakan, penawaran sektor FnB harus semenarik mungkin dengan menyajikan menu-menu spesial yang mampu mengundang pengunjung.
"Ini bisa dikreasikan semisal dengan sajian menu khas Nusantara atau menu-menu lainnya Asia atau Eropa yang menarik," katanya.
Begitu juga dengan penawaran untuk paket konsumsi kegiatan pernikahan, acara keluarga atau kegiatan lain seperti reuni yang menawarkan sesuatu yang menarik dan terjangkau.
"Intinya kami harus kreatif, karena sektor itu adalah penyumbang 'revenue' (pendapatan) yang cukup bagus," kata Joko.