PHRI Sleman memaksimalkan layanan "FnB" selama "low season"

id Hotel dan Restoran ,PHRI Sleman ,FnB ,Hotel Sleman ,Restoran Sleman

PHRI Sleman memaksimalkan layanan "FnB" selama "low season"

Ocupansi hotel Petugas merapikan kamar hotel di Hotel Ibis Malioboro, DI Yogyakarta, Senin (4/7). Menurut data Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, tingkat hunian perhotelan di DIY mendekati hari raya Idul Fitri mengalami kenaikan mulai H-3 lebaran mencapai sekitar 60 persen dan H+4 diperkirakan akan mencapai rata-rata hingga 80 persen. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/16.

Sleman (ANTARA) - Pelaku jasa usaha pariwisata perhotelan dan restoran yang tergabung dalam Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, memaksimalkan penawaran dan pelayanan  Food and Beverages (FnB) selama masa "low season".

"Pada Agustus dan September atau masa 'low season' memang tingkat hunian hotel maupun kunjungan ke restoran mengalami penurunan, sehingga kami berupaya memaksimalkan sektor lain seperti FnB dan paket pernikahan," kata Ketua PHRI Sleman Joko Paromo di Sleman, Jumat.

Menurut dia, dengan memaksimalkan sektor tersebut maka turunnya angka pemesanan hotel, restoran, dan jasa pariwisata lain dapat tertutupi.

"Ya namun ini tentunya juga harus disertai dengan kreativitas untuk dapat memberikan sajian yang menarik pengunjung," katanya.

Ia mengatakan, penawaran sektor FnB harus  semenarik mungkin dengan menyajikan menu-menu spesial yang mampu mengundang pengunjung.

"Ini bisa dikreasikan semisal dengan sajian menu khas Nusantara atau menu-menu lainnya Asia atau Eropa yang menarik," katanya.

Begitu juga dengan penawaran untuk paket konsumsi kegiatan pernikahan, acara keluarga atau kegiatan lain seperti reuni yang menawarkan sesuatu yang menarik dan terjangkau.

"Intinya kami harus kreatif, karena sektor itu adalah penyumbang 'revenue' (pendapatan) yang cukup bagus," kata Joko.
 
Pewarta :
Editor: Mahmudah
COPYRIGHT © ANTARA 2024