Jakarta (ANTARA) - Center of Human dan Development Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan atau CHED ITB-AD Jakarta menyampaikan upaya mengendalikan penggunaan produk tembakau dan dampaknya membutuhkan kerja sama semua pihak.
Kepala Pusat Studi CHED ITB-AD Jakarta Roosita Meilani Dewi dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu, mengemukakan pentingnya sinergi pemerintah, ormas, dan sektor swasta menyusun regulasi pengendalian produk tembakau yang komprehensif untuk mewujudkan kesehatan masyarakat.
Roosita, yang juga menjabat sebagai ketua Muhammadiyah Tobacco Control Network (MTCN), menyampaikan bahwa dukungan dan kerja sama semua pihak antara lain diperlukan dalam penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah tentang pelaksanaan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.
"Dalam proses penyusunan regulasi ini, perlu dukungan dan kerja sama semua pihak. Halaqoh Kesehatan dan webinar yang diinisiasi oleh Muhammadiyah dapat menjadi langkah konkret dalam mendukung penyusunan Pasal Zat Adiktif dalam RPP Kesehatan," tuturnya.
Berita Lainnya
Produk dekorasi RI raup Rp4,73 miliar di Taiwan
Sabtu, 27 April 2024 10:57 Wib
Pemerintah terapkan belajar berbasis produk cetak SDM inovatif di Indonesia
Sabtu, 27 April 2024 5:37 Wib
Akselerasi aturan jaminan produk halal sektor parekraf Indonesia
Kamis, 25 April 2024 12:56 Wib
Produk es krim Magnum di Indonesia aman dikonsumsi
Rabu, 24 April 2024 19:39 Wib
Kemenperin memacu industri kecil menengah hasilkan produk berkualitas
Rabu, 24 April 2024 16:06 Wib
Rakernas IMA membantu pemasaran produk UMKM Sleman
Minggu, 21 April 2024 13:24 Wib
Naik, pembelian produk lokal di e-commerce Indonesia
Sabtu, 20 April 2024 6:41 Wib
Menparekraf sebut IP Branding Project Bali dongkrak ekspor produk UMKM
Sabtu, 20 April 2024 6:16 Wib