IIBF salurkan bantuan ke Palestina Rp400 juta

id iibf,palestina

IIBF salurkan bantuan ke Palestina Rp400 juta

Indonesian Isamic Businnes Forum (IIBF) menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp400 juta ke Palestina (ANTARA/HO-IIBF)

Yogyakarta (ANTARA) - Indonesian Isamic Businnes Forum (IIBF) menyalurkan bantuan kemanusiaan sebesar Rp400 juta sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat di Palestina. 

Bantuan kemanusiaan dari IIBF tersebut diserahkan melalui Hidayatullah di Jakarta, Selasa.

"Bantuan kemanusiaan ini kami peruntukan bagi masyarakat di Palestina yang saat ini sedang membutuhkan uluran tangan. Ini bentuk kepedulian kami terhadap Bangsa Palestina," kata Presiden IIBF Heppy Trenggono dalam siaran persnya, Selasa.

Menurut dia, bantuan sebesar Rp400 juta tersebut diperoleh dari hasil "saweran" anggota IIBF di seluruh Indonesia.

"Jadi, IIBF ini punya program untuk kemanusiaan. Nah dari dana hasil patungan itu kami sisihkan sebagian untuk masyarakat di Palestina sebesar Rp400 juta," ujarnya.

Penggagas Gerakan Beli Indonesia ini menambahkan, dipilihnya Hidayatullah sebagai organisasi untuk menyalurkan bantuan tersebut karena mereka mempunyai akses ke negara tersebut.

Heppy mengatakan, bantuan kemanusiaan ke Palestina bukan pertama kali yang dilakukan oleh IIBF.

"IIBF punya program yang namanya social economi recovery. Program ini sudah kami lakukan di banyak tempat. Misalnya, saat terjadi gempa bumi di Cianjur, Lombok, dan lain-lain kami juga menyalurkan bantuan kemanusiaan ke sana," katanya.

Pria kelahiran Batang, Jawa Tengah, ini melanjutkan, Indonesia sebagai negara keempat terbesar yang berpenduduk Muslim seharusnya punya peran besar untuk menekan Israel di Palestina.

"Indonesia punya 'power' untuk melakukan hal itu. Misalnya, mendesak PBB agar perang di Palestina dihentikan dan memberikan sanksi ke Israel," ujarnya.

Heppy Trenggono mengaku setuju dengan imbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) agar masyarakat Indonesia tidak menggunakan produk-produk Israel untuk sementara waktu. 

"Kami punya program Gerakan Beli Indonesia, dan ini waktu yang tepat untuk menggunakan produk bangsa sendiri. Bangsa ini punya banyak kemampuan membuat produk yang dimiliki Israel. Jadi, saya setuju produk Israel tidak kita gunakan sementara waktu. Saatnya kita beralih ke produk buatan anak bangsa sendiri," tuturnya.