187 orang meninggal akibat kerusuhan di Bangladesh

id bangladesh,protes,kuota pekerjaan publik,jam malam

187 orang meninggal akibat kerusuhan di Bangladesh

Arsip - Pengunjuk rasa anti bentrok dengan mahasiswa pendukung Partai Awami League di Dhaka, Bangladesh, pada 16 Juli 2024. (ANTARA/Mamunur Rashid/Shutterstock)

Dhaka, Bangladesh (ANTARA) - Pemerintah Bangladesh masih memberlakukan jam malam, pemadaman internet, dan patroli militer hingga Selasa untuk mengatasi kerusuhan yang menewaskan 187 orang di tengah aksi protes terhadap reformasi pekerjaan publik.

Pemerintah mengeluarkan perintah baru yang memperpanjang jam malam hingga Kamis yang diberlakukan bersamaan dengan pengerahan aparat militer sejak Jumat lalu.

Sesuai keputusan Mahkamah Agung, pemerintah mengumumkan penurunan kuota pekerjaan publik dari 56 persen menjadi 7 persen pada Senin malam.

Para mahasiswa yang berunjuk rasa memberi ultimatum kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah dalam 48 jam dan mengembalikan keadaan seperti semula.

Aksi protes mahasiswa berujung pada kekerasan setelah polisi dan anggota partai Liga Awami yang berkuasa diduga melepaskan tembakan ke arah pengunjuk rasa pekan lalu.

Inspektur pos polisi Rumah Sakit Dhaka Medical College, Md Bachchu Mia, mengatakan kepada Anadolu bahwa rata-rata 70-80 pelajar dan warga dibawa ke rumah sakit itu setiap hari sejak Selasa (16/7) lalu.

Sedikitnya 187 orang telah tewas dan ratusan lainnya terluka sejak hari itu, 13 di antaranya kehilangan nyawa di rumah-rumah sakit pada Senin, menurut laporan surat kabar Prothom Alo pada Selasa.

Sementara itu, para pebisnis yang menemui Perdana Menteri Sheikh Hasina pada Senin mengatakan pemadaman internet total yang terus berlanjut mematikan bisnis mereka.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kerusuhan Bangladesh tewaskan 187 orang, jam malam diperpanjang
Pewarta :
Editor: Herry Soebanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024