Sleman (ANTARA) - Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar kegiatan advokasi pendidikan khusus yang difokuskan pada sekolah luar biasa (SLB) di Kabupaten Sleman, Selasa.
Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa di Kalurahan (setingkat desa) Sendangadi, Kapanewon (Kecamatan) Mlati ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan pendidikan khusus di SLB se-Kabupaten Sleman.
Danang Maharsa mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi wadah untuk berbagi informasi, pengalaman, dan solusi terkait berbagai tantangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan pendidikan khusus.
"Kegiatan advokasi ini sangat penting, mengingat pendidikan inklusif merupakan salah satu prioritas dan komitmen Pemerintah Kabupaten Sleman," katanya.
Ia mengatakan, dengan adanya advokasi ini diharapkan kualitas pendidikan khusus di Sleman semakin meningkat dan anak-anak berkebutuhan khusus dapat mengembangkan potensi mereka secara optimal.
"Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pendidikan yang inklusif Pemerintah Kabupaten Sleman sedang memproses pembentukan Tim Unit Layanan Disabilitas (ULD) di Kabupaten Sleman," katanya.
Perwakilan dari Disdikpora DIY Suryanto mengatakan bahwa layanan pendidikan khusus di DIY saat ini sudah maksimal. Namun, masih ada beberapa kendala kesadaran masyarakat untuk memberikan pendidikan bagi anaknya yang berkebutuhan khusus yang perlu diatasi bersama. Beberapa faktor masalah mulai dari masalah geografis, sosial ekonomi dan budaya.
"Meskipun telah banyak kemajuan yang dicapai, masih ada beberapa tantangan yang harus kita hadapi bersama. Salah satunya adalah masalah jarak juga menjadi faktor. Selain itu, faktor ekonomi dan budaya juga masih menjadi kendala mengapa masih adanya anak-anak kita yang masih belum mendapatkan pendidikan khusus," katanya.
Menurut dia, dalam kegiatan advokasi tersebut peserta diajak untuk menampilkan berbagai kreativitas dan bakat, mulai dari menyanyi, menari, dan pantomim.
Selain itu, juga diselenggarakan pameran hasil karya siswa dari beberapa SLB di Sleman, seperti SLB Bakti Siwi, SLB Autisma, dan SLB Tegar Harapan.
"Pameran ini bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa anak-anak berkebutuhan khusus memiliki potensi yang luar biasa," katanya.
Ia berharap, kegiatan advokasi ini dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan kualitas pendidikan khusus di Sleman dan DIY secara keseluruhan.
"Dengan sinergi antara pemerintah, sekolah dan masyarakat, diharapkan semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus, dapat memperoleh pendidikan yang berkualitas dan berkesempatan untuk berkontribusi bagi masyarakat," katanya.
Berita Lainnya
KPU Kulon Progo laksanakan pendidikan pemilih di Rutan Wates
Sabtu, 16 November 2024 8:49 Wib
Pemerintah gelontorkan Rp463,1 triliun untuk dana pendidikan
Rabu, 13 November 2024 7:00 Wib
Pemkab Sleman awasi ketat peredaran minuman keras di lingkungan pendidikan
Selasa, 12 November 2024 18:42 Wib
LLDikti sebut tantangan pendidikan tinggi serapan lulusan pada dunia usaha
Sabtu, 9 November 2024 18:54 Wib
Rektor UIN Yogyakarta: Pendidikan bukan sekadar gelar dan prestasi
Selasa, 5 November 2024 17:24 Wib
Wamendiktisaintek: Universitas baru tak menjamin pendidikan merata
Rabu, 30 Oktober 2024 21:47 Wib
Indonesia Re berpartisipasi dalam Program Bantuan Pendidikan Perguruan Tinggi untuk Putra/Putri TNI-Polri
Sabtu, 26 Oktober 2024 20:16 Wib
Jatim gelontorkan Rp7,1 triliun program pendidikan gratis
Sabtu, 26 Oktober 2024 11:50 Wib