Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Danang Maharsa mengajak para petani kopi di wilayah itu terutama di sentra pertanian kopi di lereng Gunung Merapi untuk terus meningkatkan kualitas dan produktivitas guna memenuhi kebutuhan pasar yang terus meningkat.
"Dengan menjamurnya tren 'coffeshop' di Jogja, tentu kebutuhan kopi di Yogyakarta dan sekitarnya semakin meningkat," kata Danang saat dialog dengan petani kopi lereng Merapi Sleman di wilayah Kalurahan (setingkat desa) Glagaharjo, Cangkringan, Senin.
Menurut dia, kondisi ini menjadi peluang eksistensi kopi produksi lereng Gunung Merapi di wilayah Sleman untuk dapat memenuhi kebutuhan kopi di DIY.
"Untuk itu sangat penting upaya untuk peningkatan produktivitas kopi Merapi yang saat ini telah banyak dikenal baik dari segi rasa maupun kualitasnya," katanya.
Ia mengatakan, selama ini Pemerintah Kabupaten Sleman terus mendukung pengembangan sektor pertanian melalui berbagai program, tidak terkecuali pengembangan sektor kopi.
"Kopi menjadi salah satu produk pertanian Sleman yang menjadi perhatian Pemkab Sleman maupun Pemerintah Provinsi DIY. Terlebih kopi robusta yang tumbuh subur di tanah vulkanik lereng Gunung Merapi saat ini telah resmi mendapatkan pengakuan oleh Kementerian Hukum RI sebagai Indikasi Geografis (IG) Kopi Robusta Merapi Sleman," katanya.
Danang berharap para petani kopi lereng Merapi fokus terus mengembangkan kopi Merapi dan para petani juga menyampaikan aspirasinya kepada pemerintah terkait kendala yang dialami dalam mengembangkan kopi Merapi, agar dapat menjadi perhatian pemerintah untuk memberikan jalan keluar yang terbaik.
"Mudah-mudahan para petani kopi semakin semangat menanam dan merawat (kopi) sehingga produk dari kopi Merapi ini bisa kita kembangkan dan kita pasarkan lebih luas lagi ke luar daerah," katanya.
