Pasir Mendit Kulon Progo pusat udang vaname

id Pasir Mendit

Pasir Mendit Kulon Progo pusat udang vaname

Kepala Dinas Kelautan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Kulon Progo, Endang Purwanti menjala udang di Pasir Mendit, Desa Jangkaran, Kecamatan Temon.

Kulon Progo (ANTARA Jogja) - Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, akan mengembangkan kawasan Pasir Mendit sebagai pusat budi daya udang Vaname dan Windu yang berkualitas ekspor.

Kepala Bidang Perikanan dan Budidaya Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dinas Kepenak) Kulon Progo Eko Purwanto, Kamis, mengatakan kawasan Pasir Mendit merupakan pusat budi daya udang terbesar di wilayah setempat.

"Kualitas udang di Pasir Mendit sangat bagus karena kualitas ekspor. Untuk itu, Pemkab Kulon Progo pada 2013 melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) memberikan bantuan dana kepada kelompok pembudidaya masing-masing Rp250 juta," kata Eko.

Menurut dia, budi daya udang memiliki potensi sangat bagus ke depannya. Untuk mendorong percepatan produksi, Dinas Kepenak mendorong masyarakat untuk memperluas lahan budi daya udang dengan kualiatas ekspor di kawasan Pasir Mendit. Saat ini, udang hasil budi daya udang di Pasir Mendit sudah diekspor melalui pengepul dari Cirebon (Jawa Barat).

"Berdasarkan laporan, udang hasil budidaya Pasir Mendit di ekspor ke Korea dan Jepang. Prospek ini sangat bagus, karena harga yang ditawarkan cukup bagus. Udang kualitas ekspor harganya di atas Rp70 ribu per kilogram, sementara yang kualitas dua berkisar Rp50 ribu per kg," kata dia.

Sebelumnya, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulon Progo, akan mengembangkan Pasir Mendit sebagai pusat wisata baru di masa-masa yang akan datang, terutama setelah dibangunnya bandara Internasional.

"Pengembangan kawasan Pasir Mendit masih dalam tahap rencana awal. Kami belum menuangkan dalam rencana induk atau rencana teknis. Meski demikian, Pasir Mendit memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata pantai dan kuliner," kata Kepala Disbudparpora Eko Wisnu Wardana.

Ia mengatakan, rencananya Pasir Mendit menjadi suatu kawasan wisata perpaduan antara kuliner dan air. Karena rencananya, akan memanfaatkan tiga kawasan yakni Terminal Jangkaran, Sungai Bogowonto dan Pasir Mendit yang merupakan kawasan tambak udang. Pengunjung, dari terminal Jangkaran akan menuju Pasir Mendit harus melalui Sungai Bogowonto dengan perahu seperti di China atau Thailand yang telah mengembangkan wisata sungai.

"Kami rencananya, meniru konsep dua negara ini, kemudian disesuaikan dengan kondisi alam dan potensi yang dimiliki Kulon Progo. Kami yakin, kawasan Pasir Mendit akan menjadi kawasan ekonomi, wisata pantai, wisata kuliner dan menjadi area rekreasi air yang menarik. Tapi rencana ini, masih tahap awal yakni gagasan atau ide," kata Eko.

(KR-STR)