Bantul kembangkan biogas dari kotoran ternak

id biogas

Bantul kembangkan biogas dari kotoran ternak

Ilustrasi penggunaan biogas untuk kompor (antaranews.com)

Bantul (Antara Jogja) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengembangkan biogas yang dihasilkan dari kotoran ternak di kawasan pesisir pantai Baru Pandansimo, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan.

"Kami mendapat bantuan sarana dan prasarana pengembangan biogas dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), awal tahun ini mulai diuji cobakan," kata Kabid Data Penelitian Pengembangan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bantul, Tlau Sakti Santosa di Bantul, Kamis.

Menurut dia, saat ini di kawasan pantai Baru Pandansimo telah terpasang sebanyak 45 instalasi atau sambungan yang terhubung ke kompor warung-warung kuliner setempat, sambungan itu dialirkan dari kandang ternak di daerah itu.

"Ada tiga `disaster` untuk mengolah kotoran ternak menjadi biogas, dua disaster untuk kelompok kuliner dan satu disaster untuk pemukiman di sebelah barat kawasan pantai," katanya.

Ia mengatakan, pengembangan biogas ini merupakan usulan masyarakat setempat guna mengakomodir pertumbuhan perekonomian masyarakat pesisir itu, apalagi di daerah sekitar juga terdapat kandang ternak yang dikelola kelompok.

"Beberapa waktu lalu dari KLH telah mengunjungi, bahwa sudah ada dua kompor yang menyala, ini akan terus kami pantau perkembangannya dan dicari kelemahannya sehingga untuk saat ini masih terus dipandu," katanya.

Menurut dia, pengembangan biogas di kawasan pantai Baru Pandansimo ini karena apresiasi dari pemerintah pusat yang telah berhasil mengembangkan kawasan energi baru dan terbarukan yang memanfaatkan kincir angin dan panel surya.

"Pengembangan biogas ini juga sebagai salah satu pilot project nya KLH, disamping pengembangan kawasan energi terbarukan dari Kementrian Riset dan Teknologi (Kemristek) dan LAPAN," katanya.

Ia mengatakan, dalam pengembangan biogas ini kelompok giat masyarakat setempat telah diajak studi banding ke Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah yang sudah berhasil mengembangkan energei terbarukan itu.

"Secara teori pengembangan biogas memang sudah selesai, sehingga tinggal mengaplikasikan secara teknis, jika ini bisa berkembang tentu kawasan pantai Pandansimo semakin unik sebagai tujuan wisata, bahkan tujuan riset dan pendidikan," katanya.

(KR-HRI)