Produksi kedelai Gunung Kidul capai dua ton/hektare

id kedelai

Produksi kedelai Gunung Kidul capai dua ton/hektare

Kalangan petani panen di Bulak Banaran, Kecamatan Galur, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, memanen kedelai (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Produksi kedelai varietas Argomulyo yang ditanam di sela-sela tanaman kayu putih di kawasan hutan milik negara Desa Bleberan, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencapai dua ton per hekar.

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Gunung Kidul Supriyadi di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan produktivitas kedelai DIY selama ini hanya 1,5 ton per hektare, sedangkan tingkat petani Gunung Kidul baru mencapai 1,2 ton per hektare.

"Tetapi dengan adanya pendampingan Sekolah Lapang - Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kedelai oleh BPTP Yogyakarta membuat produktivitas kedelai varitas Argomulyo di lahan hutan Kelompok Tani Hutan (KTH) Lestari, Kecamatan Playen, dapat mencapai dua ton per hektare," kata Supriyadi.

Untuk itu, kata Supriyadi, Pemkab Gunung Kidul berterimakasih kepada BPTP Yogyakarta yang telah memberikan pengetahuan, ketrampilan, kemampuan dan teknologi kepada kelompok tani dalam budi daya kedelai.

"Ke depannya, dalam upaya tercapainya swasembada kedelai, maka Gunung Kidul gencar meningkatkan areal pertanaman kedelai melalui SL-PTT kedelai seluas 27.000 hektare," kata dia.

Sementara itu, Kepala BPTP Yogyakarta Sudarmaji mengatakan pihaknya melakukan pendampingan SL-PTT kedelai melalui displai varietas unggul baru, gelar teknologi, dan penyebaran informasi melalui pertemuan kelompok, temu lapang, pembagian poster, leaflet, buku-buku, brosur dan pelatihan.

Ia mengatakan luas pertanaman kedelai oleh BPTP Yogyakarta mencapai 25 hektare, dengan 20 hektare pada gelar teknologi yang disertifikasi untuk menghasilkan benih.

Ia mengatakan BPTP Yogyakarta mengadakan pelatihan perbenihan dan teknologi PTT kedelai yang diikuti 30 orang PPL tingkat DIY dengan narasumber Prof. Dr. Marwoto, Dr. Novita Nugrahaeni dan Dr. Titik Sundari dari Balitkabi Malang (Jawa Timur).

"Dengan berbagai upaya ini diharapkan bisa menghasilkan benih kedelai 20 ton lebih, sehingga mampu mendorong tercukupinya kebutuhan benih di DIY," kata dia.

Ketua Kelompok Tani "Ngudi Raharjo" Desa Sumberejo, Kecamatan Semin, Sutanto mengatakan di wilayahnya juga panen kedelai dengan teknologi PTT kedelai varietas Anjasmoro. Produktivitas kedelai Anjasmoro mencapai 2,9 ton per hektare wose.

"Kami senang dan bangga karena panen kedelai bagus. Kami mengucapkan terimakasih kepada BPTP Yogyakarta dan PPL BPP Semin yang telah mendampingi SL-PTT kedelai di kelompok kami, sehingga hasilnya memuaskan," kata Sutanto.

(KR-STR)