Yogyakarta (Antara Jogja) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil Menengah Darah Istimewa Yogyakarta siap memfasilitasi pengurusan sertifikasi makanan bagi pelaku usaha kuliner di daerah setempat.
"Kami akan membantu pengurusan sertifikasi tersebut, meski hal itu bersifat terbatas dan tidak dapat mencakup keseluruhan UKM di DIY," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindagkop DIY, Eko Witoyo di Yogyakarta, Sabtu.
Eko mengatakan meskipun industri pangan di DIY berkembang pesat, namun belum semua pelaku UKM tersebut memiliki sertifikat MD dan ML dari Balai Besar Pengawasan Obat dan
Makanan (BBPOM), serta sertifikat halal dari Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI).
"Kami akui jumlah yang memiliki sertifikat itu (sertifikat halal) memang belum banyak. Itu memang masih dimaklumi mengingat biaya masih susah dijangkau rata-rata pengusaha,"
katanya.
Ia mengatakan industri di bidang pangan atau kuliner paling banyak diminati masyarakat DIY sebagai peluang usaha karena investasi yang dibutuhkan tidak terlalu besar. Selain itu juga dapat dilakukan dengan teknologi peralatan yang sederhana.
"Dari populasi industri yang ada, industri pangan saat ini mungkin tetap menjadi yang paling mudah diusahakan masyarakat dibanding lainnya," katanya.
Namun demikian, ia mengatakan pengurusan sertifikasi halal tetap menjadi persoalan penting, sebab selanjutnya akan berdampak pada meningkatnya rasa aman wisatawan untuk membeli produk makanan di Yogyakarta.
"Hal itu juga akan berdampak positif pada peningkatan masyarakat atau wisatawan untuk membeli jajanan atau kuliner di Yogyakarta," katanya.
Selain itu, menurut dia, Pemda DIY melalui Disperindagkop selama ini terus mendorong tumbuhnya UKM baru. Upaya itu dilakukan dengan membuka akses permodalan bagi UKM.
(KR-LQH)
Berita Lainnya
Produk es krim Magnum di Indonesia aman dikonsumsi
Rabu, 24 April 2024 19:39 Wib
Hati-hati, percepat menstruasi jika sering konsumsi makanan olahan
Minggu, 21 April 2024 14:39 Wib
Hindari daging-gorengan usai Lebaran 2024
Senin, 15 April 2024 5:24 Wib
Menteri Basuki gemari empal gentong-pempek saat Lebaran 2024
Rabu, 10 April 2024 11:18 Wib
Jokowi mengantar 43 anak yatim belanja baju-makanan untuk Lebaran
Selasa, 9 April 2024 18:37 Wib
Dinkes Kulon Progo menegur pedagang jual makanan kandung pewarna
Selasa, 9 April 2024 14:35 Wib
Berbahaya, makanan bersantan dipanasi berulang kali
Minggu, 7 April 2024 9:15 Wib
Gibran: Tempat makan diminta tempel harga normal selama libur Lebaran
Minggu, 7 April 2024 4:54 Wib