Mocaf Gunung Kidul diminati Investor Brunei Darussalam

id mocaf

Mocaf Gunung Kidul diminati Investor Brunei Darussalam

tepung mocaf. (Foto ANTARA/Mamiek)

Gunung Kidul (Antara Jogja) - Tepung mocaf yang dihasilkan petani Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, diminati investor dari Brunei Darussalam.

Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Energi, dan Sumber Daya Mineral (DisperindagkopESDM) Gunung Kidul Hidayat di Gunung Kidul, Minggu, mengatakan investor dari Brunei Darussalam tertarik dengan produk yang dihasilkan petani tersebut.

"Kedatangan mereka beberapa waktu lalu mendatangkan peluang bagi Gunung Kidul, yakni investor asal Brunei ingin membeli mocaf dari kabupaten itu," kata Hidayat.

Ia mengatakan permintaan ini diberikan syarat khusus di antaranya standarisasi kualitas produk, dan volume pengiriman harus konstan tiap bulan antara 30-40 ton.

"Hasil penghitungan dari kalkulasi serta produksi, kami bisa mencukupi permintaan," katanya.

Dia mengatakan saat ini belum mengetahui kapan hal itu terealisasi.

Namun demikian, pada 2015 dipastikan investor tersebut akan kembali ke Gunung Kidul. "Kemungkinan Januari atau April, investor akan kembali," katanya.

Hidayat mengatakan pemkab akan berupaya mewujudkan bisnis tersebut. Hal ini karena bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat.

"Kami telah berkoordinasi dengan instansi terkait. Hasilnya pun positif, kami tinggal menunggu kedatangan investor asal Brunei untuk tidak lanjutnya," katanya.

Sementara itu, Kepala Kantor Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Gunung Kidul Aziz Saleh mengatakan pihaknya mengapresiasi ketertarikan tersebut.

Hal ini membuktikan bahwa iklim investasi di Gunung Kidul sudah meningkat. "Mereka tertarik untuk membeli mocaf, seusai kami memaparkan," katanya.

Menurut dia, investasi di Gunung Kidul terus meningkat, namun belum maksimal. "Tahun lalu pada periode yang sama ada delapan investor, saat ini ada sembilan. Namun, dari segi pemasukan, meningkat dari Rp11 miliar menjadi Rp20 miliar," kata Aziz.

Aziz mengatakan untuk meningkatkan masuknya investor, ke depan akan memaksimalkan potensi sumber daya alam yang ada agar menarik minat investor.

KR-STR
Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024