PPLP Kulon Progo tanam cabai serentak

id tanaman cabai

PPLP Kulon Progo tanam cabai serentak

Ilustrasi (Foto Antara)

Kulon Progo (Antara Jogja) - Petani Penggarap Lahan Pantai Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, menanam cabai secara serentak pada 1 Maret.

Anggota Kelompok Tani Bangun Karyo Panjatan Widodo di Kulon Progo, Rabu, mengatakan petani sepakat menanam cabai serentak pada 1 Maret supaya mempermudah penanganan pascapanen.

"Penanaman serentak ini supaya penanganan pascapanen mudah, harga tidak diombang-ambing pasar dan memutus mata rantai hama," kata Widodo.

Ia mengatakan luasan lahan yang ditanami cabai seluas 1.000 hektare. Bila tidak ada serangan hama, panen cabai sekitar Mei hingga awal Agustus.

"Kami berharap harga cabai saat panen nanti tetap tinggi, di atas Rp10 ribu. Kami juga berharap, harga cabai mahal seperti beberapa waktu lalu," katanya.

Selain cabai, kata Widodo, petani juga menanam berbagai jenis sayuran dengan sistem tumpangsari. Adapun sayuran yang biasa ditanaman petani yakni jesin, terung, kacang panjang, kangkung atau pare.

"Sistem tumpangsari sangat menguntungkan warga. Menunggu panen cabai, petani lebih dulu memanen sayuran. Pendapatannya untuk membeli pupuk atau beli solar untuk menyirami tanaman," katanya.

Ia juga berharap pemerintah menghentikan impor cabai dari Thailand atau Tiongkok. Hal ini berdampak pada harga cabai lokal anjlok dan tidak tentu.

"Pemerintah harus menghentikan impor cabai sekarang. Jangan sampai harga cabai dipermainkan oleh pemilik uang," katanya.

Sementara itu, petani lainnya Burhanudin mengatakan petani Kecamatan Panjatan, khususnya penggerap lahan pasir, setiap awal Maret merupakan masa tanam cabai, dan setiap Agustus masa tanam melon atau semangkan. "Pola tanam ini, untuk memutus siklus hama dan menstabilkan harga cabai di tingkat petani," katanya.

(KR-STR)
Pewarta :
Editor: Masduki Attamami
COPYRIGHT © ANTARA 2024