Daop Vi pastikan sarana dan prasarana siap

id kereta

Daop Vi pastikan sarana dan prasarana siap

Ilustrasi (Foto roda2blog.com)

Yogyakarta (Antara Jogja) - Persereoan Terbatas Kereta Api Indonesia Daerah Operasi VI Yogyakarta memastikan semua sarana dan prasarana yang dimiliki siap digunakan untuk mendukung Angkutan Lebaran 2015 yang memiliki durasi lebih lama dibanding Lebaran 2014.

"Masa angkutan Lebaran dimulai sejak hari ini atau H-15 hingga H2+9 atau 27 Juli 2015. Meskipun angkutan Lebaran berlangsung lebih lama namun seluruhnya sudah siap," kata Executive Vice President (EVP) PT KAI Daerah Operasi VI Yogyakarta Wiwik Widayanti usai gelar pasukan pengamanan angkutan Lebaran di Stasiun Tugu Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, panjangnya masa angkutan lebaran pada tahun ini dilakukan untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang yang sudah mulai terjadi jauh sebelum hari H Lebaran.

"Sudah banyak sekolah yang libur sehingga keramaian sudah mulai terjadi jauh sebelum Lebaran dan diperkirakan berlangsung hingga nanti arus balik," katanya.

Ia menegaskan, selain sarana dan prasarana seperti lokomotif dan gerbong kereta, petugas di PT KAI Daop VI Yogyakarta juga dipastikan siap melaksanakan masa angkutan Lebaran termasuk membuka posko di sejumlah stasiun.

PT KAI Daop VI Yogyakarta juga akan memperoleh bantuan pengamanan eksternal dari TNI/Polri yang akan membantu pengamanan perjalanan kereta selain pengamanan internal kereta api. Personel tersebut akan mulai diperbantukan mulai 10 Juli.

Total personel pengamanan pada masa angkutan lebaran tahun ini adalah 601 petugas yang terdiri dari 265 personel internal dibantu 336 personel TNI/Polri. Petugas pengamanan yang akan bertugas mengamankan stasiun sebanyak 495 orang dan 106 personel mengawal perjalanan kereta.

Selain itu, akan dibuka posko kesehatan di antaranya di Stasiun Tugu, Solo Balapan dan di Lempuyangan yang dilengkapi dengan tenaga dokter dan obat-obatan.

Setiap personel PT KAI yang akan menjalankan tugas juga harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan apabila diketahui hasil pemeriksaan tersebut tidak memenuhi syarat maka personel yang bersangkutan tidak bisa diberangkatkan bertugas.

"Masinis bekerja selama empat jam dan sesudahnya diganti oleh masinis lain. Sudah ada titik-titik pemberhentian untuk penggantian masinis. Setiap kereta dikendalikan oleh satu masinis dan satu asisten masinis," katanya.

Wiwik menegaskan, setiap sarana dan prasarana kereta api juga diperiksa secara teliti sebelum dioperasionalkan.

"Perbaikan jalur kereta akan dihentikan mulai H-7 hingga H+7, tetapi untuk pemeriksaan rutin tetap dilakukan," katanya. 

(E013)


Pewarta :
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024